Andai Saeron Muslimah


Oleh. Ika Misfat Isdiana

 

 

Lensamedianews.com__ Siapa itu Kim Saeron? Kenapa harus membuat pengandaian tentang dia? Kim Saeron adalah seorang aktris asal Korea Selatan. Kim memulai karirnya pada tahun 2001 sebagai model cilik dan beralih ke akting pada tahun 2009. Karir aktingnya dimulai dengan A Brand New Life (2009) dan ia menjadi dikenal melalui The Man From Nowhere (2010). Peran terakhirnya membuatnya mendapatkan nominasi Aktris Baru Terbaik – Film di 47th Baeksang Arts Awards. ( https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kim_Sae-ron)

 

Pada 16 Februari 2025, ia dikabarkan meninggal dunia di kediamannya dengan bunuh diri. Diduga kuat aksinya tersebut karena depresi berat akibat perundungan netizen di media sosial.

 

Setelah kematiannya, netizen ramai berspekulasi tentang kronologi kematiannya. Awalnya dia mengalami cancel culture oleh warga Korsel karena kasus DUI (kecelakaan di bawah pengaruh alkohol) yang menyeret namanya pada 18 Mei 2022 lalu. Hal ini membuatnya vakum beberapa waktu untuk memulihkan nama baik dan mentalnya.

 

Efek dari kecelakaan ini, ia harus menerima sanksi denda 20 juta won atau senilai dengan 227-an juta. Denda yang pada akhirnya diklaim pihak Gold medalist untuk ditunaikan. Namun belakangan, bantuan ini dianggap utang yang membuat Kim Saeron semakin tertekan untuk melunasinya.

 

Lalu, perundungan oleh netizen bertambah sadis saat KSR mengunggah foto lawasnya saat masih memiliki hubungan asmara dengan Kim Soo Hyun. Netizen ramai merujaknya sebagai aktris yang pansos saat tak laku. Dikarenakan saat itu Kim Soo Hyun adalah artis dengan bayaran termahal di Korsel. Padahal alasan KSR mengupload itu adalah agar Kim Soo Hyun membantunya. Mengingat ia adalah orang berpengaruh di Gold Medalist.

 

Pasalnya Agensi artis yang telah melunasi denda DUI KSR tersebut menuntutnya segera melunasi uang tersebut. Padahal sebelumnya agensi Gold Medalist menyampaikan bantuan tersebut seolah tulus, bukan utang. Namun, KSR diabaikan walau pernah menjalin hubungan asmara dengan KSH dan pernah menjadi artis di bawah naungan Gold Agency.

 

Perundungan terhadap KSR semakin menjadi, ditambah beban hidupnya yang lain yaitu keluarganya broken, diasuh bibi sejak kecil, menjadi tulang punggung keluarga, mengalami pembulian sejak SD, cancel culture karena DUI, beban hutang dari agensi saat ia kesulitan dalam pekerjaan sungguh menghancurkan pertahanan terakhirnya. Iapun akhirnya menyerah dengan bundir Februari lalu.

 

Bundir Bukan Pilihan Terakhir

 

Jika kita menelusuri kehidupan KSR, kita terbawa arus untuk memaklumi pilihannya bundir. Padahal di belahan dunia lain kita punya saudara muslim yang lebih parah kondisinya dari KSR, namun mereka sama sekali tak memilih bundir sebagai pilihan terakhir.

 

Mereka diuji stateless bertahun tahun, tak memiliki hak atas tanah airnya, tempat tinggalnya, hartanya, keluarganya, kebebasannya, karena dirampas oleh penjajah. Kedamaian dalam hidupnya musnah sejak Zionis penjajah memasuki Palestina. Fisiknya yang sempurna berubah total menjadi cacat permanen, dunia tak ada yang mampu mengusir penjajah dari tanah airnya. Namun hingga titik darah penghabisan, mereka masih tetap memilih berjuang sebagai pilihan hidupnya.

 

Moto hidup mulia atau mati syahid, benar-benar mewarnai kepribadiannya. Hal ini membuat manusia di seluruh dunia melihat ada hal unik pada pribadi rakyat Palestina. Banyak alasan yang bisa membuat mereka bundir, namun mereka tak memilih itu sebagai opsi. Mereka tetap menjalani hidup walau mereka tinggal sebatang kara di tengah kesulitan.

 

Behind Inspiration itu Islam

Akhirnya masyarakat dunia berbondong mempelajari Al-Qur’an, untuk menemukan jawaban ketangguhan pribadi rakyat Palestina. Dan di dalam Al-Qur’an masyarakat dunia menemukan Islam adalah penyebabnya.

 

Banyak sekali konsep Islam yang membuat muslim memiliki kekebalan terhadap stress.  Di antaranya konsep ikhtiar, yaitu Allah menilai upaya manusia untuk memperjuangkan kebaikan atas hidupnya. Seorang muslim akan menjalani kaidah kausalitas dengan semaksimal mungkin, agar keinginannya terwujud.

 

Di sisi lain ada konsep tawakal untuk memasrahkan banyak hal gaib yang tidak bisa mereka kendalikan. Karena segala sesuatu di dunia ini dalam kendali Allah. mereka pasrah dengan semua yang Allah kehendaki. Rida atas apapun yang Allah beri.

 

Sabar dan syukur akan selalu menghiasi hatinya. Karena tak ada pilihan yang lebih baik dari keduanya. Sabar saat ditimpa musibah dan bersyukur kepada Allah saat mendapatkan kenikmatan. Pilihan yang membuat mereka mendapatkan pahala dan surga.

 

Secuil konsep ini saja sudah mampu membuat seorang muslim tak melirik bundir sebagai pilihan terakhirnya.

 

Jika Kim Saeron muslim, maka ia akan bersabar jika mendapati ujian hidup yang demikian. Sabar dalam ketaatan kepada Allah, rida atas kondisi keluarganya yang tidak baik-baik saja. Rida diasuh oleh bibinya sehingga tak mencari kasih sayang lain, apalagi dari lelaki yang bukan mahram.

 

Ia akan sabar menjauhi kemaksiatan, menghindari minol dan menjaga pergaulannya agar aman. Sehingga tak terjebak hubungan pacaran yang diharamkan Allah. Tak mengalami DUI karena kewarasan akalnya terjaga. Dengan dua hal ini saja ia tak akan mengalami depresi setragis saat ini.

 

Apalagi, saat ia mengenal konsep berjamaah dalam islam. Ia akan memiliki circle orang-orang baik, yang sama-sama menginginkan kebaikan serta perbaikan. Ia tak mudah mendapatkan pembulian. Jika dirundung pun ia tak merasa sendirian.

 

Namun, sebaik-baiknya pertahanan personal dan jamaah masih belum cukup melindungi seseorang dari peluang depresi memang. Apalagi di negara kafir seperti Korsel yang tak memiliki konsep sesempurna Islam. Di sana alkohol dihalalkan dengan pembatasan, gaul bebas boleh asal sesuai dengan batas usia. Padahal menghalalkan yang diharamkan Allah adalah biang kerok kerusakan.

 

Maka benarlah apa yang telah Allah sampaikan dalam Al-Qur’an, Surat Ar-Rum Ayat 41

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

 

Tentu kita mengharapkan keberkahan Allah tercurahkan di bumi ini. Dan hal itu bisa terwujud dengan menerapkan aturan dari Allah.

Please follow and like us:

Tentang Penulis