#IndonesiaGelap, Terangi dengan Islam, Yuk!


Oleh Faiza Kameela

 

Lensamedianews.com__ Guys, sedang ramai, nih tagar Indonesia Gelap. Wah, ada apa, ya? Eits, ini bukan karena Indonesia sedang dilanda pemadaman listrik total, lo, tapi sebuah ungkapan kekecewaan yang disuarakan oleh mahasiswa dan masyarakat dengan kondisi negeri ini sekarang.

 

Tagar Indonesia Gelap viral di platform X dan semakin gencar seiring aksi mahasiswa yang turun ke jalan pada Senin, 17 Februari 2025. Tagar ini muncul bukan tanpa alasan, Guys. Indonesia gelap sebenarnya adalah slogan untuk mengungkapkan kecemasan dengan berbagai keadaan yang menimpa negara di era kepemimpinan Prabowo-Gibran (tempo.co, 20-2-2025).

 

Mahasiswa Menuntut

Satria Naufal selaku Koordinator BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan, tagar Indonesia Gelap sudah cukup mewakili rasa khawatir dan ketakutan akan nasib masa depan bangsa. Ia juga menambahkan, aksi mahasiswa ini sebagai teguran dan pengingat bagi pemerintah ketika merumuskan kebijakan.

 

Ketakutan akan masa depan bangsa ini cukup beralasan. Diawali dengan viralnya tagar #KaburAjaDulu yang menyoroti sisi ketakutan dan kecemasan akan sulitnya mencari kerja di negeri sendiri yang mengakibatkan banyak generasi muda yang ramai-ramai memilih bekerja di luar negeri. Belum lagi kebijakan efisiensi anggaran negara yang diikuti dengan pemutusan kerja ratusan pegawai di instansi pemerintah. Tambah, deh kegelapan seakan-akan menyelimuti bangsa ini.

 

Aksi mahasiswa ini menarik perhatian media asing juga, lo, Guys. Bahkan, tagar Indonesia Gelap pun diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing. Puncaknya, mahasiswa kembali melakukan aksi demo pada Kamis, 20 Februari 2025 dengan menyertakan tiga belas tuntutan diantaranya menolak pemangkasan biaya pendidikan (liputan6.com, 21-2-2025).

 

Kontroversi #IndonesiaGelap
Berbagai respons pun muncul seiring kemunculan tagar Indonesia Gelap. Beberapa pejabat publik merespons tagar ini dengan pernyataan negatif. Menurut mereka, terlalu dini untuk menilai pemerintahan saat ini yang belum setahun bekerja. Masih ada, kok sisi terangnya karena memang belum semua program-program yang bagus sudah terealisasi. Bahkan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, “yang gelap itu kau, bukan Indonesia”. Waduh!

 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai aksi Indonesia Gelap dinilai wajar sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Presiden Prabowo. Faktanya, kebijakan awal pemerintah enggak sejalan, tuh dengan apa yang dijanjikan saat pemilihan.

 

Respons pejabat pemerintah dinilai sebagai bentuk denial oleh Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jentera Bivitri Susanti. Menurutnya, pemerintah seharusnya mau menerima dan mengevaluasi kritik dari masyarakat, bukan menolak. Seorang konten kreator bahkan mengaitkan respons pejabat pemerintah ini sebagai ciri generasi boomers yang antikritik. Benar enggak ya?

 

Kegelapan itu Bernama Kapitalisme

Guys, sadar enggak, sih kalau tata kehidupan saat ini sudah jauh banget dari aturan Islam? Mulai dari akidah sampai aturan bernegara pun jauh banget dari nilai Islam. Sadar enggak, sih kalau gelapnya kehidupan umat Islam itu terjadi sejak runtuhnya institusi penjaga umat Islam dan diterapkannya sistem kapitalisme oleh penjajah?

 

Kita bisa merasakan kehidupan saat ini didominasi oleh orang-orang yang memiliki kekuatan finansial. Negara enggak hadir sebagai pelindung, sedangkan rakyat bak sapi perah yang terus diperas harta dan tenaganya untuk keuntungan golongan berharta. Negara yang seharusnya hadir sebagai pelindung masyarakat, justru tunduk di bawah dominasi oligarki. Kebijakan yang dibuat pun kerap menguntungkan mereka.

 

Terangi dengan Islam

Sebelum Islam datang, dunia pernah dilanda kegelapan. Masa Arab jahiliyah, perempuan dan anak perempuan dihinakan. Begitu juga di Eropa. Mereka hidup dalam peradaban gelap dan hina.

 

Rasulullah saw. diutus oleh Allah untuk membawa cahaya petunjuk dan menerangi manusia dari kegelapan. Sebagaimana firman Allab Swt. dalam surah Al-Ahzab ayat 45-46 yang artinya:

Wahai Nabi (Muhammad), sesungguhnya Kami mengutus engkau untuk menjadi saksi, pemberi kabar gembira, dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya serta sebagai pelita yang menerangi.”

 

So, kegelapan negeri ini hanya bisa hilang kalau kita kembali kepada syariat-Nya yang menerangi semua aspek kehidupan. Mulai dari akidah, aspek ekonomi, bernegara, pendidikan, sosial dll. Sudah saatnya kita membuang sistem jahat yang selama ini menyengsarakan. Cukuplah Allah Swt. memberi peringatan dalam surah Al- A’raf ayat 96 yang artinya:

Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan”.

Wallahua’lam bishshawab.[]

Please follow and like us:

Tentang Penulis