Renungan Akhir Ramadan: Istikamah dalam Takwa
Oleh: El Nuha
Lensamedianews.com__ Para ibu muslimah tampak menghadiri pengajian yang diselenggarakan oleh MT Mustami’ (Majelis Taklim Muslimah Pecinta Majelis Ilmu) pada Ahad, 16 Maret 2025. Tema pada pagi hari ini adalah Renungan Akhir Ramadan: Istikamah dalam Takwa. Dengan pemateri Ustazah Unung A. Kurniati, S.S. sebagai Pembina Majelis Taklim Muslimah Pencinta Majelis Ilmu (Mustami’)
Ustazah Unung A. Kurniati, S.S., mengawali kajian dengan menyampaikan QS Al-Baqarah: 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah : 183)
Ustazah Unung menjelaskan bagaimana wujud takwa yaitu: terikat pada semua ketentuan Allah, hati-hati melakukan perbuatan dan melaksanakan sebenar-benarnya takwa dengan kemampuan yang kita miliki.
Perintah bertakwa dengan sebenar-benarnya terdapat pada QS Ali Imran 102 :يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْن
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benartakwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim”.
Makna iman dari berbagai sumber:
Imam an Nasafi menjelaskan “Bertakwalah kalian dengan sebenar-benar takwa” adalah melaksanakan kewajiban kepada Allah dan yang seharusnya dilakukan yaitu menunaikan kewajiban serta menjauhi larangan.”
Dari Ibnu Mas’ud: “Sebenar-benar takwa kepada Allah bermakna Allah ditaati, tidak durhaka kepada-Nya, selalu ingat kepada-Nya dan tidak melupakan-Nya, serta bersyukur kepada-Nya dan jangan mengingkari (nikmat)-Nya”
Bertakwa butuh istikamah sebab ia adalah suatu hal yang penting dalam agama. Karena dengan istikamah keimanan dan amal salih akan terus terjaga. Amal kecil tapi terus dilakukan akan mendatangkan kebaikan
Rasul bersabda: “Qul amantu billah tsumastaqim” “Katakanlah berimanlah kepada Allah kemudian beristikamahlah”.
Ustazah menjelaskan bahwa para ulama menyampaikan: “Al istiqomah khoiru min alfi karomah” Istikamah lebih bagus dari seribu karamah.
Agar bisa istikamah dibutuhkan tiga aspek yaitu:
1. Akidah yang kuat:
Yaitu iman mendorong untuk beramal salih, setiap aktivitas merasa diawasi oleh Allah dan berharap mendapatkan kebaikan dan takut mendapat keburukan dari amalnya
2. Ukhuwah:
Untuk melaksanakan ketaatan perlu berjamaah. Perintah Allah dengan lafadz jama’. Berjamaah memudahkan untuk istikamah dalam berbuat baik. Jamaah kaum muslimin memilki tabiat melakukan amar maruf nahi munkar.
3. Sistem Islam:
Sistem yang menerapkan Islam secara kaffah, memunculkan orang-orang yang baik.
Innamal madinatu kal kir Madinah itu seperti tungku api (membersihkan keburukan). Apapun yang masuk kedalamnya akan menjadi baik. Karena madinah menerapkan Islam kaffah.
Sebagai renungan akhir Ramadan Rasulullah bersabda: “Apabila tiba akhir malam dari Bulan Ramadan, menangislah langit, bumi dan para malaikat, karena musibah yang menimpa ummat Muhammad”. Para sahabat kemudian bertanya musibah apakah wahai Rasulullah”. Rasul menjawab ”berpisah dengan Bulan Ramadan, sebab pada Bulan Ramadan doa dikabulkan dan sedekah diterima “ (Diriwayatkan Jabir)
Berharap amal kita diterima sebagaimana Mu’alla bin Fadl mengatakan,” Dahulu selama enam bulan sebelum datangnya Bulan Ramadan, para sahabat berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan Bulan Ramadan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka ketika di Bulan Ramadan”
Ustazah menutup kajian dengan menyampaikan doa agar amalan diterima,
رَبَّنَا تَقبَّلْ مِنَّا ِإنَّكَ َأنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ِ
“Ya Rabbi terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Kemudian doa agar istikamah,
يا مقلب القلوب ثبت قلبى على دينك
“Ya Allah yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu”
(HR At-Tirmizi, Ahmad dan Al-Hakim)
Wallahu a’lam bishshawab