Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
Oleh: Dian Agus Rini, S.E.
Lensamedianews.com_ Sejak 7 Oktober 2023 agresi militer Israel ke wilayah Gaza-Palestina telah menewaskan puluhan ribu warga sipil. Walau sempat mengalami gencatan senjata antara kedua belah pihak Israel-Gaza pada tanggal 19 Januari 2025, Zionis Israel kembali melakukan pelanggaran. Tak tanggung-tanggung pelanggaran gencatan senjata terjadi saat bulan suci Ramadan.
Bulan yang seharusnya seluruh umat Islam bergembira sebagaimana pada masa Rasulullah saw. Namun hari ini kaum muslim di Palestina tidak bisa leluasa beribadah di masjid Al-Aqsa karena pembatasan oleh tentara Zionis yang menerapkan pembatasan jamaah salat di kompleks masjid Al-Aqsa selama Ramadan dengan dalih keamanan. Meski begitu, warga Palestina tetap menunjukkan antusiasme untuk shalat dan ifthar di Al-Quds.
Fakta itu menunjukkan wilayah ini masih dalam penjajahan, karena keamanan kaum muslimin masih di tangan orang kafir. Ditambah lagi serangan udara yang nyata kembali dilancarkan Zionis pada tanggal 18 Maret 2025 di wilayah Gaza. Pelanggaran nyata gencatan senjata ini janganlah membuat umat Islam Palestina gentar menghadapi kejahatan Zionis yang didukung penuh oleh Amerika Serikat. Ramadan semestinya digunakan untuk menguatkan tekad dalam perjuangan melenyapkan penjajahan.
Umat Islam tidak boleh lagi berharap pada solusi barat dan narasi-narasi sesat soal perdamaian. Entitas zionis adalah muhariban fi’lan (negara yang secara nyata memerangi Islam) yang wajib dihadapi hanya dengan bahasa perang. Hal tersebut akan efektif dan solutif jika dibawah komando seorang Khalifah. Penegakkan kembali Khilafah adalah Qadhiyah Mashiriyah (perkara utama) yang harus menjadi agenda utama umat Islam. Untuk itu dibutuhkan dakwah yang dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis untuk membangun kesadaran umat akan wajibnya menegakkan Khilafah dan berjuang bersama untuk mewujudkannya dan menyerukan jihad ke Palestina.