Kerusakan Moral Bangsa, Salah Siapa? 

20250122_192017

Oleh: Ainul Ma’rifah, S.Si.

 

LenSa MediaNews.Com, Rusaknya moral bangsa, tak bisa dilepaskan dari sistem yang menaungi negeri tersebut. Sistem sekularisme liberal hari ini tak ubahnya ulat yang menggerogoti dedaunan. Ia mengikis habis moral bangsa tanpa ampun. Merusak moral semua kalangan, baik anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua.

 

Polda Metro Jaya, beberapa hari lalu mengungkap adanya kasus ajakan penyelenggaraan pesta seks yang ajakannya disebar melalui website. Bahkan ajakan pesta seks tersebut bernada ajakan bertukar pasangan atau dikenal dengan istilah swing party.

 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta mengatakan, tersangka yang ditangkap adalah sepasang suami istri berusia 39 tahun (republika.co.id, 10-01-2025).

 

Lebih miris lagi, berita pencabulan oknum guru perempuan di Grobogan, Jateng terhadap siswanya hingga dilakukan selama 2 tahun sejak di bangku kelas 7 SMP. Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko Hariyono saat ditemui di Grobogan mengatakan, awalnya kasus dugaan penganiayaan yang dilaporkan oleh keluarga korban berinisial YS pada 5 Oktober 2024 lalu. Namun, kasusnya berkembang hingga ke kasus dugaan pencabulan terhadap anak (cnnindonesia.com, 12-01-2025).

 

Dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tempat untuk menimba ilmu justru menjadi tempat penyaluran hawa nafsu semata, bukan hanya antar siswa saja, bahkan siswa dengan gurunya. Sungguh miris luar biasa.

 

Dalam kasus lain, dunia pendidikan juga menyumbang kerusakan moral bangsa dengan adanya permohonan dispensasi nikah dini yang kebanyakan karena hamil di luar nikah. Pengadilan Agama Jombang mencatat sebanyak 286 anak di bawah usia 19 tahun mengajukan permohonan nikah dini.

 

Di Lamongan Jawa Timur, selama kurun waktu Januari-November 2024 sebanyak 220 pasangan juga mengajukan permohonan nikah dini. Alasannya sama, yakni hamil di luar nikah (muslimahnews.com, 12-01-2025).

 

Inilah buah busuk Sistem Sekularisme Liberal, maraknya kerusakan moral bangsa. Persoalan ini tentu harus menjadi perhatian khusus semua pihak, baik keluarga, masyarakat, dan tentu saja negara. Pihak yang paling andil dalam kerusakan moral bangsa, karena negaralah yang memiliki seperangkat aturan atau kebijakan. Harusnya, melalui kebijakan yang negara buat, bisa memperbaiki moral bangsa, bukan malah sebaliknya.

 

Alih-alih menggembar-gemborkan Indonesia emas di 2045, yang ada Indonesia cemas karena rusaknya moral bangsa. Dengan diterapkannya sistem rusak Sekularisme Liberal yang meminimkan bahkan menghilangkan peran agama dengan asas kebebasan, negara telah menciptakan kerusakan moral luar biasa.

 

Negara hari ini justru menfasilitasi liberalisme pergaulan di semua kalangan. Misalnya dengan pengadaan alat kontrasepsi di kalangan pelajar dan pendidikan kesehatan reproduksi yang semuanya berkiblat pada asas kebebasan.

 

Kemudian kebijakan kesetaraan gender dan turunannya yang semuanya berkiblat pada Barat yang berasaskan kebebasan dengan dalih HAM. Seperti hak reproduksi dan bodily autonomy yakni paham bahwa tubuhku adalah hakku, mau diapakan pun itu hak si pemilik tubuh.

 

Islam tidak demikian, Islam memiliki konsep aturan untuk mengatur setiap perbuatan manusia agar moralnya tinggi dan terjaga. Hukum asal perbuatan manusia dalam Islam adalah terikat dengan hukum syara’, bukan atas dasar kebebasan. Bagaimana syara’ mengatur halal haram, disitulah manusia harus terikat.

 

Sehingga sebelum melakukan sebuah perbuatan, manusia harus tau apakah boleh atau tidak boleh dilakukan. Hal ini merupakan hasil dari adanya ketakwaan individu yang didukung juga kontrol masyarakat yang bagus, dan tentu saja adanya aturan atau kebijakan yang diterapkan oleh negara Islam.

 

Atas dasar ini, Islam menjaga kemuliaan manusia. Islam juga memerintahkan negara untuk melaksanakan seperangkat aturan untuk menjaga nasab. Misalnya dengan menerapkan sistem pergaulan Islam, sistem pendidikan berbasis akidah Islam, serta sistem sanki yang tegas yang membuat manusia jera.

 

Islam juga akan menutup semua celah yang memungkinkan masuknya ide-ide kebebasan, media-media sekuler Barat, dan sanki yang sangat tegas kepada pihak-pihak yang dapat merusak moral bangsa. Wallahua’lam bisshowab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis