Sekularisme Menciptakan Generasi Sadis 

 

Lensa Media News, Surat Pembaca- Keluarga seharusnya menjadi tempat terbaik dan terhangat bagi kita semua. Banyak makna keluarga dalam kehidupan ini yang bermuara pada cinta dan kasih sayang. Namun sayangnya, karena sistem sekuler yang dipakai hari ini memisahkan agama dengan kehidupan, makna keluarga makin tergerus. Bahkan pembunuhan sadis bisa dilakukan seorang anak kepada ayah, ibu dan neneknya seperti yang terjadi di Jakarta selatan pada 30/11/2024.

 

Kasus anak membunuh orang tua tidak hanya terjadi satu atau dua kali, bahkan menjadi sebuah “fenomena” yang berarti menunjukkan ada problem disebabkan persoalan yang sistemis. Banyak faktor penyebab yang saling berhubungan. Semua itu terkait dengan sistem sekuler yang merusak fitrah manusia, termasuk mengubah karakter masyarakat menjadi masyarakat yang terbiasa dengan kekerasan. Kondisi ini diperparah dengan negara yang tidak menjalankan fungsinya termasuk dalam menyelenggarakan sistem pendidikan yang memiliki visi membina kepribadian dan menjaga kesehatan mental generasi.

 

Sementara itu, Islam menjadikan pemimpin sebagai pemelihara yang bertanggung jawab atas rakyatnya termasuk membangun generasi. Kepemimpinan Islam memiliki tanggung jawab untuk melahirkan generasi cemerlang yang berkualitas, melalui penerapan berbagai sistem kehidupan sesuai dengan Islam. Kepemimpinan ini mengharuskan negara membangun sistem pendidikan yang berasas akidah Islam dan menghasilkan generasi yang beriman dan bertakwa, menguasai iptek, dan berjiwa pemimpin. Sejarah panjang penerapan Islam telah membuktikan lahirnya banyak sosok ilmuwan yang juga menguasai ilmu agama dan optimal berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

 

Dian Agus Rini

 

[LM, Hw]

Please follow and like us:

Tentang Penulis