Stop Human Trafficking, Sekarang juga!
LenSaMediaNews.com__Awas! Sindikat TPPO kembali berulah. Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi menyebutkan ada 11 warga Kabupaten Sukabumi yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan disekap di Myanmar. Mereka berangkat sejak Mei dan Juni. Dalam setahun terakhir sekitar 1.900 WNI meninggal dunia dalam kasus tersebut. Komnas HAM menyambut baik langkah yang akan diambil pemerintah dan mendesak agar segera menindaklanjuti dengan aksi yang nyata (antaranews.com).
Kemiskinan dan Pengangguran
Satu dari 10 orang Indonesia adalah orang miskin dengan pengeluaran kurang dari 17.000/hari. Dan orang miskin dianggap potensial untuk menjadi buruh juga memperbaiki nasib di tengah keterbatasan kesempatan bekerja. Korban pun tergiur dengan iming-iming gaji tinggi, lalu pergilah mereka mengadu nasib agar bisa mengangkat derajat dan memperbaiki ekonomi keluarga. Sungguh aneh, negeri yang kaya akan sumber daya alam malah jutaan rakyatnya miskin dan kekurangan.
Lalu ke Manakah Pemerintah?
Faktanya sudah sering pemerintah memberikan solusi, namun belum bisa mengatasi persoalan ini. Adanya undang-undang hanya sebagai wacana ketika persoalan human trafficking masih berlanjut. Pemerintah hanya mengatasi persoalan hukum bagi pelakunya tanpa menyelesaikan bagaimana akar masalahnya.
Lantas Bagaimana Solusinya?
Islam sudah menjawabnya bahwa setiap kehormatan, jiwa dan harta benda di dalam Islam akan terjaga. Negara yang berlandaskan Islam jelas akan mengatur dan mengukur kesejahteraan ekonomi masyarakatnya, sehingga tidak akan terjadi kemiskinan. Lapangan kerja terbuka seluas-luasnya, kebutuhan sandang, pangan, dan papan terjamin. Bahkan negara juga akan memberikan keamanan luar negeri bagi warga negaranya. Dan orang asing yang akan masuk ke negara Islam haruslah memiliki surat-surat lengkap juga perizinan dari sang Khalifah sehingga keadilan dan jaminan keamanan akan hadir disetiap negara.
Ummu Aiman, Kota Bogor [LM/Ss]
