Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan: Mahalnya Rasa Aman

 

LenSaMediaNews.com__Nia Kurnia Sari (18), atau yang kerap dipanggil Nia, ditemukan tewas terkubur dalam keadaan tangan terikat dan tanpa busana. Diduga, gadis tersebut telah menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan. Nia merupakan seorang mahasiswa yang juga bekerja sebagai penjual gorengan keliling di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Saat ini, Polisi telah menetapkan seorang tersangka bernama Indra Septriaman (26). Hingga kini, pelaku masih diburu (news.detik.com, 16-09-24).

 

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Dwi Sulistyawan mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi nama terduga pelaku pembunuhan Nia, tetapi masih kesulitan untuk melakukan penangkapan. Alasannya pelaku diduga sangat mengenal medan pelarian. Eli Marlina, ibu dari korban meminta agar pelaku secepatnya ditangkap, untuk kemudian segera dihukum mati. Tentu saja sebagai seorang ibu, Eli sangat tidak terima dan sakit hati atas pembunuhan yang dilakukan kepada anaknya yang berjualan gorengan untuk kuliah.

 

Ini merupakan salah satu dari rentetan berita mengenai pembunuhan yang terjadi di Indonesia. Tentunya hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar di benak kita, kapankah kejadian-kejadian seperti ini akan berhenti? Karena persoalan tentang pembunuhan manusia itu bukanlah hal yang remeh-temeh, yang dapat kita abaikan seperti angin lalu. Ini merupakan sebuah hal yang harus kita perhatikan, karena jika dibiarkan maka hal seperti ini lambat laun juga akan mengancam keluarga kita. Tentunya kita tidak mau, keluarga dan saudara kita, atau bahkan diri kita suatu saat menjadi korban dari perbuatan-perbuatan zalim seperti contoh pembunuhan di atas. Nauzubillahi min dzaalik.

 

Maka, kita membutuhkan sebuah sistem yang peduli tentang hal-hal penting seperti ini. Bukan hanya yang peduli setelah kejadian, tetapi juga yang dapat mencegah hal-hal buruk ini terjadi. Kita membutuhkan sebuah sistem yang peduli dengan semua hal yang menyangkut kepada kemanusiaan tanpa pamrih. Bukan yang hanya peduli ketika ada laporan dan selipan uang-uang panas. Semua itu akan terwujud dengan sebuah sistem Islam yaitu Khilafah Ala Minhajin Nubuwwahh, sebuah sistem yang benar-benar fokus untuk menyejahterakan rakyat sebagai rahmattan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam.

F.K Habibie, Mahasiswa Universitas Indraprasta Jakarta [LM/Ss] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis