Wanita Bukan Komoditi Ekonomi
Lensa Media News–Setop, menjadikan wanita sebagai komoditi ekonomi! Terlalu mahal harga yang harus dibayar ketika wanita digiring keluar sektor domestik, hanya untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Sementara anak dan keluarga terbengkalai, kehilangan figur ibu sebagai pendidik pertama dan pengatur urusan rumah tangga.
Malu pada perjuangan R.A. Kartini, yang belum lama kita peringati. Beliau mencurahkan waktu dan tenaga untuk mendidik kaum wanita, agar bisa menulis dan membaca. Supaya memiliki kecerdasan sehingga tidak lagi direndahkan sebagai manusia.
Sayang, di era yang katanya modern, dengan sadar ataupun tidak, posisi wanita tetaplah rendah. Mereka menjadi sapi perah dengan posisi sebagai pekerja. Seperti belum lama, ada anjuran wanita berkiprah pada sektor pariwisata. Alasannya, demi menopang kebutuhan keluarga.
Pandangan hidup Kapitalistik yang berkolaborasi budaya liberal, mendorong pada tercabutnya fitrah wanita pada skala bangsa juga dunia. Dampaknya, terlihat pada generasi yang kehilangan sosok teladan, sehingga meningkatnya angka kriminalitas pada anak, tingginya angka perceraian, keluarga broken home , dan lain sebagainya.
Maka jangan terhipnotis mantra kesetaraan gender. Para wanita wajib bangkit. Jadilah bagian yang mewujudkan perubahan dengan meningkatkan taraf berpikir yang benar. Mendorong hadirnya sistem hidup yang memuliakan wanita, menghormati dan melindungi. Itu yang dinanti. Sekali lagi, wanita bukan bagian dari komoditi ekonomi. Sri Ratna Puri, Pegiat Opini. [LM/IF/ry]