Puasa Sehat dan Menyenangkan Bagi Ananda

Oleh :  Hj Epi Lisnawati, SP, MPd

(Praktisi Pendidikan Anak)

 

Alhamdulillah tak terasa Bulan Ramadan yang penuh rahmat dan ampunan-Nya sudah datang. Di bulan mulia ini, Allah Swt. menjamu kaum muslimin dengan sempurna, sajian pahala berlipat ganda diperuntukkan bagi orang-orang yang beramal shalih. Maka terbuka banyak kesempatan untuk mengisi pundi-pundi pahala bagi setiap hamba.

Bulan Ramadan merupakan saat yang paling tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, termasuk bagi anak-anak kita. Saat yang tepat pula untuk mendidik dan melatih anak-anak kita taat kepada syariat Allah Swt, salah satunya dengan melatih anak berpuasa.

Mengapa melatih anak berpuasa itu penting? Karena dari ibadah puasa anak belajar keikhlasan hakiki dan selalu merasa diawasi oleh Allah. Pada saat puasa anak akan terdidik menahan diri dari hasrat terhadap makanan, sekalipun lapar dan dari keinginan untuk minum sekalipun haus.

Puasa akan melatih daya kontrol anak terhadap segala keinginannya, anak akan sabar dan tabah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Secara medis puasa pada anak dapat meningkatkan hormon pertumbuhan anak jika latihannya dilakukan dengan benar. Maka Anak usia dini yang belum diwajibkan berpuasa, hendaknya tetap dilatih untuk melaksanakan ibadah puasa agar saat sudah baligh dan wajib puasa sudah terbiasa.

Melatih anak usia dini untuk berpuasa merupakan salah satu cara agar anak terbiasa melaksanakan perintah Allah. Allah Swt. telah memerintahkan berpuasa di QS Al-Baqarah ayat 183, artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Bagaimana agar anak-anak kita, yang masih dalam taraf berlatih puasa, bisa sehat dan senang melaksanakan ibadah puasanya? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua.

Pertama, memberikan pemahaman kepada anak tentang puasa dengan benar, kenapa harus berpuasa, tujuan berpuasa, serta keutamaan puasa. Kemudian bacakan ayat Al-Qur’an dan hadist Rasulullah tentang perintah puasa. Orang tua menyampaikan kepada anak-anak dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh ananda. Sampaikan juga kepada ananda bahwa Allah rida dan sayang kepada hamba-Nya yang berpuasa.

Pemahaman ini bisa disampaikan dengan cara bercerita, melihat video tentang puasa dll. Pemberian pemahaman tentang puasa ini dilakukan sebelum Ramadan dan terus diulang-ulang hingga saat tiba bulan Ramadan. Harapannya anak-anak siap untuk berpuasa dan mulai memahami kenapa harus puasa.

Kedua, melatih puasa pada anak secara bertahap. Puasa yang dilakukan anak sesuai dengan kemampuannya dan ditingkatkan secara bertahap. Usia 4-6 tahun bisa mulai dari 3-4 jam kemudian secara bertahap ditambah waktunya hingga setengah hari, kemudian sampai sore. Jika hal ini dilakukan dengan disiplin maka secara perlahan anak akan mampu berpuasa satu hari penuh.

Ketiga, menyajikan menu favorit dan bergizi bagi anak. Hal ini dilakukan agar anak lebih semangat puasa dan tetap memenuhi kebutuhan gizinya. Orang tua bisa menanyakan kepada anak makanan atau minuman apa yang ingin dinikmati saat sahur dan berbuka. Ini akan menjadi motivasi bagi mereka sehingga lebih semangat berpuasa.

Menu yang disajikan saat sahur dan berbuka harus memenuhi kriteria gizi seimbang yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak baik, vitamin dan mineral agar anak tetap sehat saat berpuasa. Kemudian ciptakan suasana sahur dan buka yang menyenangkan. Misalnya ketika membangunkan anak sebutkan makanan kesukaan mereka, siapkan makanan dan minuman lebih awal, makanan dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.

Keempat, melakukan aktivitas bersama dan luangkan waktu lebih banyak untuk anak. Aktivitas yang bisa dilakukan bersama-sama dengan anak diantaranya menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka, shalat lima waktu, tarawih, membaca Al-Quran. Kemudian melakukan kegiatan ringan yang anak-anak sukai misalnya bercerita, membaca buku, mewarnai, menggambar, melukis atau membuat karya sesuai dengan potensi mereka.

Kelima, memberikan apresiasi atau hadiah jika anak berhasil berpuasa. Sampaikan kepada mereka bahwa mereka hebat telah berpuasa dan sanggup untuk menahan lapar dan haus. Boleh juga memberikan hadiah kepada anak jika bisa menyelesaikan ibadah puasa dengan lancar.

Hal ini ini dilakukan dengan tetap diiringi pemahaman bahwa semua ibadah kita termasuk berpuasa dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah Swt. Pujian dan hadiah dari orang tua hanya sebagai bentuk ungkapan rasa bahagia dan bangga atas kesungguhan anak untuk berpuasa. Hadiahnya yang diberikan pun tidak selalu dalam bentuk materi, bisa sebuah pelukan, apresiasi, ucapan-ucapan positif, atau membuat makanan yang disukai anak.

Demikian beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anak-anak kuat, tetap sehat serta senang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang saleh dan salehah, serta beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Aamiin.

Wallahualam Bisshawwab.

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis