DBD Kian Mengancam, Nyamuk Wolbachia Solusi Tepat?


Oleh: Astari

 

LenSa MediaNews__Indonesia sebagai negara tropis selalu menjadi sasaran empuk bagi penyakit DBD setiap tahunnya. Disampaikan oleh dr. Ira Dewi Jani, Kepala Seksi P2P Dinkes Kota Bandung bahwa Kota Bandung menempati peringkat pertama kasus tertinggi DBD di Indonesia dengan angka 3743 pada 2021 dan 4308 pada 2022. Dari data tersebut, terjadi peningkatan kasus DBD 7% yang menandakan belum optimalnya upaya promotif, preventif, dan deteksi kasus DBD.

 

Adapun yang sudah dilakukan pemerintah adalah program G1R1J (gerakan satu rumah satu jumantik), Jumancil untuk sekolah, PSN, PE (Penyelidikan Edpidemiologi) DBD, Abate, Fogging fokus, dan pemeriksaan untuk deteksi dini dengan NS1. Namun, program-program tersebut kurang menyelesaikan masalah kasus DBD di Kota Bandung, sehingga perlu program tambahan yaitu dengan metode Wolbachia.

 

Wolbachia merupakan bakteri di 60% serangga, kemudian dikembangkan di tubuh nyamuk Aedes yang nantinya dapat menghambat replikasi virus Dengue. Penanggulangan DBD dengan metode Wolbachia dilakukan di 5 kota di Indonesia sebagai pilot project, yaitu Kota Bandung, Semarang, Kupang, Bontang, dan Jakarta Barat. Kota Bandung mulai melakukan penyebaran nyamuk Wolbachia pada September 2023 di Ujungberung. Namun nyatanya, sampai bulan Maret ini, data kasus DBD Jawa Barat menyentuh angka 7543 dengan kematian sebanyak 71 orang.

 

Efektivitas metode Wolbachia ini, akhirnya diragukan karena tidak ada penurunan kasus DBD yang diharapkan. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, mengatakan bahwa pengembangbiakan nyamuk Wolbachia masih belum efektif karena baru 16% nyamuk Wolbachia yang tersebar. Setidaknya, harus di atas 60% untuk efektivitas maksimal dari metode Wolbachia. (detikjabar.com, 9-3-2024)

 

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang menjadikan agent atau vektor perantara lewat nyamuk Aedes. Perkembangan nyamuk ini, sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Hal yang paling penting adalah lingkungan yang bersih, sehingga dapat menghilangkan breeding place atau tempat yang berpotensi menjadi perkembangan nyamuk misalnya penampungan air, gantungan baju, atau tempat yang gelap.

 

Lingkungan terutama ruang hidup masyarakat yang layak, sulit diperoleh saat ini, terlebih banyaknya slum area makin memperparah penyebaran penyakit DBD. Di sisi lain, mendapatkan rumah yang layak huni saja menjadi barang mahal, apalagi lingkungan sehat. Sulitnya mendapatkan hunian yang layak, tidak lepas dari peran negara yang menyerahkan urusan perumahan kepada pihak swasta sehingga harga rumah hanya dapat diakses oleh kalangan menengah ke atas. Hunian rumah terus dibangun oleh para kapital dengan dalih investasi, sementara rakyat menengah ke bawah tidak memiliki rumah atau terpaksa hidup di rumah yang hanya sepetak.

 

Perumahan yang tertata rapi, akan menjadikan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga masyarakat bebas dari berbagai penyakit. Karena itu, keseriusan pemerintah memenuhi kebutuhan papan masyarakat harus segera dilakukan. Dalam Islam, negara bertanggung jawab atas kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, pangan, dan papan. Kewajiban tersebut harus dilaksanakan sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sakinah. Islam sangat memperhatikan lingkungan yang bersih sebagaimana hadis yang diriwayatkan Tarmidzi, bahwa Rasulullah bersabda “Allah menyukai hal-hal yang suci. Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan , Dia Maha Mulia yang menykai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.”

 

Berbekal semangat hadis tersebut, pengaturan kebutuhan papan tidak boleh diserahkan kepada pihak swasta yang orientasinya keuntungan. Dampaknya, rumah layak huni hanya dinikmati segelintir orang sementara masyarakat yang penghasilannya pas-pasan sulit memilikinya. Oleh karena itu, penguasa dalam Islam kebijakannya fokus kepada kemaslahatan umat dan atas dorongan ketakwaan senantiasa menjaga masyarakat dengan menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman. Inilah cara Islam yang komprehensif dalam menuntaskan penyakit DBD. Wallahu ‘alam bishshawab

Please follow and like us:

Tentang Penulis