Bencana Kembali Melanda Akibat Kebijakan Pembangunan Kapitalisme

Bencana Kembali Melanda Akibat Kebijakan Pembangunan Kapitalisme

Oleh : Villia Sekar Ayu R

 

LenSaMediaNews.com – Bencana Banjir kembali terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat sedikitnya 6.000 orang dari sejumlah daerah di provinsi tersebut mengungsi akibat rumah, lahan, dan tempat usaha mereka terendam banjir sejak beberapa pekan terakhir. Tidak hanya rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti jalan, masjid, dan sekolah. Setidaknya ada 29 SMA sederajat di Riau yang terpaksa meliburkan siswanya sebab ruang kelas terendam, begitu juga dengan sekolah dasar. (cnnindonesia.com, 13/01/24).

 

Nasib ibu kota pun tidak jauh berbeda. Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Kamis (11/1/24) sore mengakibatkan lima RT dan enam ruas jalan terendam. Ketinggiannya diperkirakan mencapai 30 cm. Semester itu, tujuh RW Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung masih terendam meski banjir mulai surut. Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Citarum dan jebolnya tanggul anak Sungai Cikapundung. (beritasatu.com, (14/1/24).

 

Banjir memang sudah menjadi penyakit di Indonesia. Setiap musim hujan datang, maka banjir tidak bisa dielakkan. Tidak hanya itu, bencana  alam lainnya seperti gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, abrasi, dan kebakaran hutan kerap kali berdatangan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 4.940 bencana sepanjang 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022.

 

Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan kejadian bencana alam didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir serta cuaca ekstrem. Ia merinci ada 1.802 karhutla, 1.170 bencana banjir, 1.155 cuaca ekstrem, 579 tanah longsor, 168 kekeringan, 31 gelombang pasang dan abrasi, 31 gempa bumi, dan 4 erupsi gunung berapi. (Cnnindonesia.com, 12/1/24).

 

Semua erat kaitannya dengan pembangunan wilayah yang tidak direncanakan secara komprehensif dan mendalam. Inilah model pembangunan yang dibangun atas dasar kapitalisme. Pembangunan yang hanya mengutamakan keuntungan dan abai terhadap lingkungan termasuk tata kota secara keseluruhan. Pembangunan atas dasar kapitalisme sedikit sekali bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan sarana dan prasarana yang dibangun akan cepat rusak. Lingkungannya pun banyak mengalami kerusakan dan masyarakat yang terkena dampaknya.

 

Minimnya daerah resapan air, kerusakan pada bendungan, sempitnya drainase/saluran pembuangan air di perkotaan, pembabatan hutan demi pembangunan daerah baru atau daerah tujuan pariwisata, banyak lahan yang dijadikan pertambangan, bahkan dikeruk habis-habisan merupakan contoh dari buruknya pembangunan atas dasar kapitalisme. 

 

Lantas solusi apa yang harus digunakan agar masyarakat tak menderita dan lingkungan tetap terjaga?

Kita Butuh Islam.

Islam mengatur segala aspek kehidupan termasuk dalam hal pembangunan. Pembangunan dalam sistem Islam selalu mempertimbangkan kemaslahatan manusia. Pembangunan tidak semata-mata dilakukan demi mendapatkan keuntungan, tetapi ditujukan untuk kepentingan umat dan memudahkan kehidupan umat. Sarana dan prasarana pun dibangun dengan memperhatikan kualitas demi kebermanfaatan masyarakat.

 

Tidak hanya itu, pembangunan dalam sistem Islam juga menjaga lingkungan dan alam. Dikarenakan, Allah melarang manusia untuk berbuat kerusakan di muka bumi seperti dalam firman-Nya, “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al A’raf: 56).

Allah telah menciptakan gunung, lembah, sungai, lautan, daratan, hutan, dan lain-lain untuk keperluan manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bersama.

 

Penguasa negara dalam hal ini presiden mendapatkan peran yang penting demi terwujudnya pembangunan dalam sistem Islam. Penguasa negara harus selalu menerapkan aturan Allah dan RasulNya dalam mengelola negara. Hukum yang diterapkan bukan dari manusia melainkan dari Allah dan pasti tidak akan membuat manusia tambah menderita, yang ada manusia senang, lingkungan aman dan nyaman.

 

Setelah kita tahu betapa masyarakat sekarang butuh pembangunan dalam sistem Islam, maka kita harus sadar jika pembungaan dalam sistem Islam tidak akan tercapai tanpa Khilafah. Oleh karenanya, kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya istikamah dan bersungguh-sungguh dalam mengkaji Islam. Terus berusaha menambah tsaqafah Islam kita agar Khilafah segera bangkit dan mengganti kebijakan kapitalisme yang merusak.

Wallahu’alam bishowwab.

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis