Cara Islam Mengedukasi Ancaman Bencana Gempa Bumi
Oleh: Nur Illah Kiftiah Khaerani
(Guru di Bandung)
Lensa Media News – Negeri ini kembali di landa bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung sudah mempersiapkan kendaraan dan pelatihan pemasangan tenda dalam menghadapi potensi ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu terjadi. BPDB juga melaksanakan inventarisasi logistic yang dibutuhkan dalam menghadapi potensi kebencanaan di kab. Bandung. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Bandung juga Uka Suska Puji Utama di Soreang, jumat (5/1/2024) mengatakan “ untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bakal terjadi disebabkan karena dampak bencana alam, terutama gempa bumi. BPBD Kab.Bandung berkoordinasi dengan BPBD provinsi Jawa Barat yakni terus memberikan edukasi terkait kebencanaan kepada Masyarakat, baik secara langsung melalui berbagai kegiatan maupun melalui media sosial terkait gempa bumi dan jenis-jenis gempa bumi.
Ia menyebutkan bahwa Indonesia secara Geografis terletak berada di Kawasan ring of fire atau “cincin api” pasifik. Berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik”. ( KORAN GALA)
Namun disisi lain posisi ini menjadikan Indonesia rawan bencana. Kenapa ini bisa terjadi?
Dalam hal ini kita memahami bahwa bencana gempa bumi adalah qadha dari Allah SWT. Oleh sebab itu manusia tidak bisa memilih dan mengontrol terjadinya gempa karena wilayah ini adalah areal yang berada di luar kuasa manusia. Namun di balik gempa tersebut ada fenomena alam yang bisa kita cermati. Ikhtiar menghindari dan meminimalisir resiko terjadinya bencana alam berada dalam kuasa manusia. Segala Upaya untuk menghindarkan interaksi antara peristiwa alam yang menimbulkan bencana dengan manusia. Secara teknis penanggulangan bencana gempa dalam Islam tidak jauh berbeda dengan metode yang telah diterapkan diberbagai negara saat ini. Hanya saja terdapat perbedaan mendasar dalam memahami, sumber pencipta gempa.
Islam memandang bahwa Allah SWT adalah pencipta gempa. Allah SWT yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Kita bisa berkaca dari apa yang dilakukan Rasulullah SAW Ketika menyikapi gempa di Madinah. Saat itu Rasulullah SAW meletakan ke dua tangannya di atas tanah dan berkata, “tenanglah belum saatnya bagimu,” lalu Nabi SAW menoleh ke arah para sahabat dan berkata. “sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian maka jawablah (buatlah Allah Ridha kepada kalian),”
Demikian juga apa yang dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab Ketika terjadi gempa dimasa ke khilafahannya. Ia berkata kepada penduduk Madinah, “wahai manusia, apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian lakukan (dari maksiat kepada Allah)? Andaikata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan Bersama kalian lagi!”
Belajar dari Rasulullah SAW dan khalifah Umar bin Khathab, maka hal pertama yang seharusnya kita lakukan Ketika menyikapi gempa adalah mengingat Allah, bertaubat dan introspeksi atas dosa-dosa dan maksiat yang kita lakukan. Hal ini juga menjadi penjaga kesadaran kita agar senantiasa taat kepada syariatnya melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, baik dalam skala individu Masyarakat maupun negara. Karena gempa bisa datang kapan saja dan memusnahkan orang tanpa melihat apakah diantara mereka ada ahli ibadah atau ahli maksiyat.
Wallahu ‘alam bi shawab
[LM/nr]