Kemana Muslim Rohingya Berlabuh?

Oleh : Zhiya Kelana, S.Kom

(Aktivis Muslimah Aceh)

 

Lensa Media News—Koordinator Kontras Aceh Azharul Husna mengatakan, imigran etnis Rohingya berdatangan di kawasan Kabupaten Pidie dan Bireuen, Aceh sejak 14 November 2023. Mereka datang melalui jalur laut menggunakan kapal. Azharul menyebut jumlah imigran rohingya sebanyak 346 orang yang berada di Pidie dan 249 lainnya di Bireuen. Warga sekitar telah membantu para imigran Rohingnya yang hendak mengungsi. Namun, setelah diberi bantuan, para pengungsi kemudian diminta kembali ke kapal mereka.

 

“Saat ini masih tersisa empat orang yang berada di darat dan berkomunikasi dengan pihak otoritas pemerintah yang tiba di lokasi,” kata Azharul Husna (tirto.id, 16/11/2023).

 

Lain cerita di Kabupaten Pidie saat dua kapal pengungsi Rohingya berisi masing-masing 196 dan 147 orang berhasil mendarat di tanah Rencong. Kapal pertama datang pada selasa (14/11/23), dan disusul sehari kemudian oleh kapal kedua. Wartawan Hidayatullah di Aceh yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, mengatakan total 343 pengungsi sekarang berada di penampungan sementara Gedung Yayasan Mina Raya. Dari jumlah itu terdapat 1033 anak-anak dan balita. Dengan kedatangan pengungsi, kini Gedung Mina Raya dipadati 482 orang Rohingya.

 

Nasib Pengungsi Rohingya

 

Pengungsi Rohingya hingga kini terkatung-katung akibat pengusiran di negeri asalnya. Dan dunia pun tidak memberikan solusi tuntas. Apalagi tidak semua negara meratifikasi konvensi tentang pengungsi termasuk Indonesia. Mereka terus ditolak oleh negara lainnya, kali ini juga ditolak oleh warga Aceh, persoalannya adalah mereka mendesak Aceh untuk menerimanya sedangkan mereka melepas tangannya. Lalu apa gunanya PBB dan HAM yang mereka usung?

 

Persoalan penting lain yang terjadi adalah mereka saat ini tidak memiliki status kewarganegaraan atau Stateless. Sehingga mereka menjadi penduduk yang tak diakui, konon lagi untuk dilindungi, sungguh sangat malang nasib mereka, belum lagi mereka juga memiliki resiko menjadi korban TPPO. Pada siapa mereka akan mengadu tentang hidupnya saat ini? Di negerinya sendiri di usir, di negeri lain ditolak. Inilah efek kita masih mempertahankan sistem busuk ini yang bernama kapitalis. Yang memisahkan setiap kaum muslim, mereka tidak ada bedanya dengan muslim Palestina. Yang negerinya dicaplok oleh orang kafir.

 

Lalu siapa yang bisa menyelamatkan muslim Rohingya saat ini? Tentu saja sebuah negara Islam yang di dalamnya ada kepemimpinan muslim yang akan menjaga jiwa raga kaum muslimin. Termasuk pengungsi Rohingya, akan mendapatkan jaminan keamanan dan perhatian termasuk kewarganegaraan. Karena Khilafah akan menjadi pelindung setiap muslim di manapun berada apalagi yang mendapatkan kezaliman.

 

Khilafah Islam menjadi perisai dan pelindung setiap muslim, bahkan akan membela dengan mengerahkan kekuatan negara yang melakukan kezaliman karena darah kaum muslimin harus dijaga kemuliaannya. Ini sudah pernah dicontohkan oleh kekhalifahan terdahulu, saat Aceh dilarang untuk berhaji oleh Belanda. Maka Khalifah mengancam akan menyerang Belanda dengan kekuatan maksimal.

 

Kisah yang sangat masyur dimana seorang muslimah sedang di pasar maka disingkapkanlah bajunya, yang dimana saat itu dia memanggil Khalifah dan mengirimkan ribuan pasukan yang tak berhujung demi menjaga kehormatan seorang muslimah. Jika satu nyawa dan maruah muslimah saja bisa dijaga apalagi ribuan nyawa akan bisa dilindungi oleh Khalifah. Hanya khilafahlah yang bisa menyatukan kaum muslimin dimanapun untuk hidup dibawah atap yang sama. Wallahu’alam. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis