Superhero asli atau fantasi, pilih mana? 

Oleh : Anita Sya’ban

( Anggota Lingkar Studi Muslimah Bali)

 

Lensa Media News—Marvel studio telah mengumumkan bahwa film aksi berjudul Captain America : Brave New World, sedang dipersiapkan untuk rilis pada 2024 mendatang. Film tersebut diberitakan akan menampilkan sosok Sabra, mutant wanita asal Israel yang memiliki kekuatan merampas energi kehidupan orang lain ( liputan6.com, 10 November 2023).

 

Melihat kenyataan yang terjadi saat ini, yakni perang antara Israel dan Palestina, berita tersebut mengundang netizen tanah air mengomentarinya dengan cibiran. Akibat kekejaman Israel yang dipertontonkan saat ini. Sehingga membuat goyah popularitas film tersebut yang memang “memproduksi” superhero-superhero fantasi dari Barat, dan mendukung pergerakan Israel terhadap Palestina.

 

Disisi lain, dalam keadaan yang serba sulit dan dalam keadaan penuh kewaspadaan saat ini, anak-anak Gaza khususnya, Palestina secara umum. Mereka menemukan hero yang menyulutkan kobaran semangat di hati dan pikiran mereka.

 

Sosok yang di mata mereka adalah pejuang yang sedang memeperjuangkan kemerdekaan negeri mereka tercinta. Dialah Abu Ubaidah, juru bicara Hamas yang setiap kehadirannya ditatap oleh mata yang penuh pancaran harapan dan doa.

 

Cita-cita mereka adalah ingin seperti dia, menjadi pejuang Islam yang mulia. Gagah juga berani serta hanya tunduk dan takut pada Allah Ta’ala. Bergantung pada Allah semata menjadikannya semakin dekat kepada Rabbnya. Di hati anak-anak itu sudah tertanam rasa cinta dan kasih sayang kepada sang pejuang.

 

Tapi tak hanya anak-anak, dewasa bahkan manula di seluruh penjuru dunia pun menghormatinya. Setiap kata yang terucap dengan tegas itu menambah semangat dan keyakinan akan kebesaran Allah Tuhan Semesta Alam dan pertolonganNya bagi perjuangan akan kemuliaan Islam.

 

Sempat tertulis di media sosial akan pengaruh dan pesona sang pejuang yang telah mengalihkan perhatian para pemuda dari kalangan muslimin yang selama ini terpukau oleh gemerlapnya panggung pertunjukkan k-pop star kepada kesederhanaan dan keteguhannya. Justru membawa ghirah perjuangan Islam di dada para pemuda.

 

Sejatinya kaum muslimin haruslah mengetahui bahwa dalam dunia Islam sejak dahulu telah memiliki superhero nyata yang telah tercatat dalam sejarah. Sebut saja Saad bin Abi Waqash sang pemanah ulung, yang tiap bidikan anak panahnya atas ijin Allah selalu tepat sasaran. Panglima perang kaum muslimin yang gagah berani sehingga dijuluki sebagai Pedang Allah yang Terhunus, Khalid bin Walid dan yang lainnya. Namun akibat pengaruh kehidupan sekuler saat ini, anak-anak muslim justru lebih akrab dengan superhero fantasi seperti spiderman, superman dan lainnya.

 

Jika fenomena seorang Abu Ubaidah demikian memukau, lantas bagaimana dengan sosok mulia Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam tercinta? Tentulah lebih dari itu, beliau merupakan rahmat bagi seluruh alam. Sungguh mencintai beliau adalah kewajiban dan lebih utama, bahkan dari pada mencintai orang tua kita.

 

Dalam hal bagaimana muslim memilih superhero dan idola kita melihat masih banyak yang jauh dari harapan. Hal itu karena bayak yang tidak menjadikan agama dan syariat sebagai tolak ukur dalam kehidupan. Mengidap penyakit wahn yaitu cinta dunia dan takut akan kematian.

 

Tak mempelajari sejarah dan tsaqafah islam lainnya membuat kaum muslimin berada dalam keadaan menderita dan mengalami kemunduran yang teramat parah. Terlebih dalam keadaan tanpa junnah (perisai) seperti saat ini.

 

Sejarah selalu berulang, kini saatnya kaum muslimin kembali kepada agamanya, mempelajarinya dengan sebaik-baiknya, mengamalkan dalam kehidupan, menyebarkannya keseluruh dunia, sampai tiba saatnya kebangkitan Islam. Menyongsong kemenangan Islam butuh perjuangan dan pengorbanan, saudara-saudara kita di Palestina sudah menunjukkannya kepada kita.

 

Saatnya kita bangkit dan bersatu, sebagaima sabda Rasulullah, muslim dan muslim lainnya adalah satu tubuh. Wallahua’lam bishowab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis