Gerakan Boikot Produk Yahudi, Pemikirannya Sekaligus

 

Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
(Redaktur Pelaksana Lensa Media News)

 

 

LensaMediaNews__Pasca gerakan genosida yang dilakukan entitas Yahudi di Jalur Gaza dan Palestina , warga dunia ramai-ramai mengecam tindakan brutal tersebut. Sebab, tak hanya rumah sakit, rumah-rumah penduduk Gaza, namun juga sebuah universitas. Benar-benar tak ada belas kasih apalagi perdamaian, penjajah itu rakus dan haus darah. Padahal korban lebih banyak perempuan dan anak-anak.

 

 

Selain kecaman berupa video dan berita, bentuk kecaman lainnya yang dilakukan yaitu dengan memboikot produk-produk Israel dan negara pendukungnya. Akhir-akhir ini, warga di Indonesia menyerukan boikot atau tidak membeli produk make up dan kosmetik pro Israel, selain itu juga memberitahukan produk penggantinya.

 

 

Aksi boikot bentuk produk-produk yang pro Israel ini sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap Palestina dari serangan penjajah Israel. Dengan harapannya, Zionis Yahudi itu lekas melakukan gencatan senjata. Dengan berhenti membeli produk Israel atau perusahaan internasional yang dukung Israel yang telah merampas hak-hak rakyat Palestina, maka Yahudi Laknatullah itu tidak akan semakin beringas (telisik id, 3-11-2023).

 

 

Boikot Produknya Sekaligus Pemikirannya

Boikot produk benda, sejatinya bukan solusi selesainya perang di Palestina. Bahkan samasekali tak mengusik Yahudi sebab, ada banyak dukungan dari negara-negara besar yang terang-terangan mendukung Entitas Yahudi itu. Seperti Amerika yang dalam dua minggu ini telah mengirim dua kapal induknya di sepanjang laut Mediterania untuk membantu Yahuni. Yang pertama Gerald R Ford dapat menampung lebih dari 75 pesawat militer, termasuk pesawat tempur seperti jet F-18 Super Hornet dan E-2 Hawkeye, yang dapat bertindak sebagai sistem peringatan dini , sekaligus bisa menampung 4500 tentara, dan kedua kapal induk USS Dwight Eisenhower.

 

 

Belum lagi dengan gelontoran dana untuk mempersenjatai tentara Yahudi, Amerika juga tak main-main. Secara rutin mereka pun setiap tahun menggelontorkan USD3,8 miliar (lebih dari Rp 54 triliun) untuk keperluan militer kaum Yahudi. Jika saja umat faham, bahwa Entitas Yahudi yang kini bersikap arogan seolah-oleh terkuat di dunia, tak memiliki sumber air dan minyak bagi kebutuhan sehari-hari, jika saja tidak dipasok dari negara di sekitar Gaza, bahkan pipa penyalurannya membentang dari Turki hingga Gaza. Jika saja ada keberanian memboikot penyaluran itu sebagaimana yang dilakukan Rusia untuk Eropa, tentulah entitas Yahudi tak akan sekuat sekarang.

 

 

Sekali lagi boikot produk Yahudi samasekali bukan solusi, ini hanya pilihan. Sebab memang jika boikot barang masih tetap bisa menghidupi Yahudi meski mungkin berkurang, lebih tepatnya lagi kita sekaligus boikot pemikirannya yaitu penjajahan. Yang azasnya adalah sekuler. Sistem politik demokrasi yang banyak diemban oleh negara di dunia ini sejatinya yang menjadi akar persoalan. Ibarat minyak dan air, demokrasi selalu bertentangan dengan Islam. Sementara kita sudah melihat betapa pahit penderitaan dunia karena ketiadaan pengaturan Islam.

 

 

Janganlah kesejahteraan, keadilan saja tidak ada. Peran media dan para buzer yang dipekerjakan penjajah telah sukses memutar balikkan fakta, seolah penjajah Yahudi adalah pihak korban dan pejuang Palestina terorisnya. Rakyat Palestina tak layak terus menerus diperlakukan tak adil, bukankah ini sinyal kebangkitan itu akan segera terwujud, tidur panjangnya kaum Muslim akan segera berganti dengan pekik perjuangan lillahi taala.

 

 

Jihad dan Khilafah Solusi Hakiki Hapus Penjajahan

Sekuat apapun kecaman dan peringatan yang dilontarkan para pemimpin muslim, tak akan mengakhiri perang. Sebab faktanya memang bukan sekadar konflik yang bisa dituntaskan dengan perjanjian damai atau two nation state ( Palestina dibagi dua). Namun, pengkotakan negara bangsa memang harus diakhiri, diganti dengan persatuan muslim seluruh dunia. Satu pemimpin, satu bendera dan satu negara. Ketika itu terjadi, institusi negara berdasar syariat berdiri, maka seruan jihad akan bisa dilaksanakan sebab sudah ada pemimpin tunggal bagi kaum muslim. Yahudi laknatullah, berikut antek-antek, simpatisan bahkan penyokongnya akan terkubur di bawah panji Islam. Insyaallah. Wallahu ‘alam bishshawab

Please follow and like us:

Tentang Penulis