Kualitas Udara Jakarta, Buruk Pernafasan Kian Terpuruk
Lensamedianews, Surat Pembaca- Polusi udara kian memburuk di Jabodetabek pada pertengahan tahun 2023 menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak? Polusi udara membuat sebagian warga mengalami Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), salah satu penyebab utamanya adalah dari limbah udara industri. Selain itu, penyebab lainnya juga asap kendaraan yang hampir setiap hari menumpuk dijalan Ibukota.
Data kasus pneumonia menunjukkan Jakarta Barat dengan kasus paling tinggi per Rabu (6/9) yakni sebanyak 84 kasus, disusul Kota Bogor 79 kasus dan Kabupaten Tanggerang 36 kasus. Kabupaten Bogor sempat mencatat kasus pneumonia tertinggi pada Senin (4/9) yakni sebanyak 192 kasus.
Mirisnya, bukan hanya Jakarta yang menjadi objek pencemaran udara. Namun, kota-kota di sekitarnya pun tak jauh beda. Buruknya pencemaran udara tersebut sejatinya tak lepas dari efek pembangunan yang berbasis kapitalisme. Dimana sistem kapitalis, mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran demi Industrialisasi. Terbukanya pintu investasi kepada pihak asing oleh negara mengakibatkan kebijakan dikendalikan oleh para kapitalis. Sumber daya alam yang dikelola tanpa lagi memperhatikan dampak buruk pada kesehatan rakyat, yang penting mendulang cuan sebanyak-banyaknya. Industri yang tidak dapat terkendali berujung pada pengabaian nasib lingkungan hidup dan alam dimasa mendatang.
Jaminan kesehatan adalah hak dasar bagi seluruh masyarakat, begitulah Islam menerapkannya. Namun, saat ini penjagaan kesehatan masyarakat menjadi tanggung jawab individu bukan lagi tanggung jawab utama negara. Negara diharapkan mampu menjamin setiap individu masyarakat mengonsumsi makanan bukan hanya yang sehat namun juga dijamin halal haramnya. Tentunya dari hal tersebut diharapkan masyarakat mampu menjadi masyarakat yang sehat memiliki daya tahan tubuh dan melindungi diri dari berbagai macam penyakit. Negara juga seharusnya mampu mengelola kekayaan alam yang ada, dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
N. Azizah
[LM/Hw]