Gen Z Wajib Melek Politik Islam
LenSa Media News.com, Pesta demokrasi rutin diselenggarakan sebanyak 2 kali dalam 5 tahun, yaitu pemilihan langsung (pemilu) presiden dan wakil presiden yang dikenal dengan Pilpres, dan pemilu kepala daerah yang dikenal dengan sebutan Pilkada. Menjelang Pilkada 2024, para calon kepala daerah mencoba mendulang suara gen Z dengan berbagai cara dan juga berbagai tawaran “menarik” dengan janji hidup gen Z akan menjadi lebih baik dalam kepemimpinan mereka.
Namun penting untuk diingat oleh gen Z bahwa dalam sistem demokrasi yang diterapkan hari ini, mereka hanya dibutuhkan suaranya untuk memenangkan pilkada. Setelah itu, nasib mereka tidak akan ada perubahan, sebagaimana masa-masa sebelumnya. Gen Z harus menyadari bahwa dalam negara sekuler demokrasi mereka hanya dipandang sebagai aset ekonomi.
Ada banyak perbedaan mendasar pengelolaan urusan umat termasuk Gen Z dalam sistem hari ini dengan sistem Islam. Tentu dengan menerapkan ketetapan yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnatullah, perubahan mendasar terkait pemenuhan kebutuhan pokok tiap individu hingga pemenuhan kebutuhan publik (kesehatan, pendidikan dan keamanan) semuanya akan mudah terpenuhi secara merata untuk seluruh rakyat tak terkecuali gen Z. Jadi dalam Islam gen Z tidak sekedar menjadi aset ekonomi, namun juga menikmati aset yang dimiliki negara sebagai bentuk hak yang wajib mereka terima.
Agar hidup sejahtera, gen Z membutuhkan tegaknya negara yang berasaskan akidah sahih melalui penerapan Islam secara kafah dalam bingkai Khilafah. Sudah saatnya Gen Z meninggalkan sistem sekuler demokrasi dan memahami sistem politik Islam agar menyadari jalan perjuangan yang harus ditapaki, dan tidak dibajak oleh demokrasi. Saatnya Gen Z harus memutar haluan untuk ikut memperjuangkan tegaknya Islam kafah. Dian Agus Rini. [ LM/ry ].