Umpatan, Teknik Jualan Ala Meyden

Oleh : Silah WD

 

Lensa Media News – Meyden atau gadis dengan nama asli Melinda Rohita viral di Tiktok, dimulai saat gadis pro gamer Mobile Legends ini berjualan dengan cara “mengumpat”. Tentu saja ini menuai pro kontra dimulai dari banyaknya haters, akun Tiktoknya @imeyhou beberapa kali terkena banned contohnya saat live streaming Tiktok menjual pakaian dalam dicontohkan rangkap dua dari pakaian luarnya dengan 215K penonton dan seperti yang sudah-sudah jika viral maka mendapatkan peluang diundang sebagai special guest dari Youtuber lain.

Dari viral tersebut, Meyden telah diundang dan diwawancara oleh Youtuber Ria Ricis pada Senin (3/10/22) dengan hasil 1,5M views dan terakhir dengan views 1,2M diundang oleh Fuji_an pada Jumat (7/10/22) lalu. Pro kontra semakin nyata saat klik bait dari Ria Ricis agar Meyden insaf dari ucapan kasarnya sedangkan Fuji_an ala ngobrol santuy untuk mendukung Meyden tetap menjadi diri sendiri dan Meyden pun mengungkapkan banyak hujatan yang ia terima ketika ia berbicara kasar.

Namun ditengah hujatan itu, masih banyak dukungan penonton Tiktok yang senang akan kekocakan disertai ucapan kasar yang sering dilontarkan saat live streaming, bahkan banyak streamer lain me-reaction positif Tiktok Meyden dan penonton Tiktok pun me-reupload ke Youtube menjadi bahan konten mereka. Dan ini pun memperkuat Meyden tetap menjadi diri sendiri, so, ucapan kasar di Tiktok saat berjualan pun terus berlanjut.

 

Biang Kerok Kapitalisme.

Ini terjadi karena sistem yang kita terapkan sekarang adalah sistem kapitalisme yang membebaskan berpendapat. Maka berjualan dengan ucapan kasar pun tidak mengapa karena alasan lebih baik jadi diri sendiri “Ya ini gue, hak gue mau ngomong apa”. Mindset ini keliru, ucapan kasar dijadikan hal lumrah bahkan generasi menggunakan ucapan kasar sebagai bahasa sehari-hari. Diperparah dengan asas hanya memikirkan cuan ala kapitalis itu sendiri, halal haram tidak jadi standar. So, berjualan dengan ucapan kasar agar laku keras ya tidak jadi soal.

Peran negara pun tidak berjalan justru melakukan pembiaran, dapat kita simpulkan jika ucapan kasar menjadi hal biasa bagaimana mereka berbicara kepada keluarganya? Dan diperparah agenda barat dengan ide kufur telah merasuk dan diadopsi oleh negeri-negeri Muslim. Gaya hidup hedon dan konsumeristik.

Generasi menghamba pada materi, ditambah flexing berseliweran yang dilakukan pesohor tanah air pun menjadi doktrin bagi generasi. Demi gengsi berjualan ucapan kasar tidak peduli yang penting cuan bisa beli apa yang diimpi. Krisis akhlak pada generasi yang berlomba-lomba dalam duniawi, tidak peduli akhirat lagi. Mirisnya generasi ini.

 

Back To Islam

Mengganti sistem kufur kapitalis buatan manusia ini dengan sistem Islam yang diridai Allah Swt. Dengan Islam diterapkan secara global maka mampu membangun generasi yang berakhlakul karimah.

Nah, adanya negara yang menerapkan hukum sesuai syariat Islam maka generasi ditempa dengan benar. Dari akhlak yaitu kemuliaan atau sikap baik yang dilahirkan dari proses ibadah. Ibadah adalah segala aktivitas yang dilakukan setiap hamba hanya berharap kepada Allah Swt. yang bernilaikan pahala.

Maka generasi paham segala aktivitas kehidupan ini akan dipertanggungjawabkan. Ada pahala dan dosa. Mereka akan berhati-hati dalam berucap karena Rasulullah saw. bersabda :

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam.” ( HR. Bukhari).

So, tidak akan ada ucapan kasar yang terlontar dari mulut seorang muslim. Dalam berdagang pun Rasullullah saw. menjadi role model setiap muslim.

“Aku tidaklah diberi wahyu untuk memupuk kekayaan atau untuk menjadi salah seorang pedagang,”

Beliau sebagai pengusaha ulung berprinsip bahwa kejujuran dan adil dalam mengadakan hubungan bisnis dengan para pelanggan. Dan dari sini orang-orang gemar berbisnis dengan beliau karena terpercaya dan ramah kepada setiap pelanggan dan mitranya. Generasi muslim semestinya mengikuti sesuai yang nabi ajarkan karena pedagang yang jujur dan terpercaya akan mendapatkan surga. Sesuai sabda Nabi Muhammad saw.

“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Seorang pedagang Muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang Shidiq dan orang-orang yang syahid pada hari kiamat (di Surga).”

Disini pun berdagang atau berjualan adalah hal duniawi, di dalam agama mencari dunia bukanlah dilarang, maka dalam berdagang memiliki peluang secara optimal memanen pahala bukan panen hujatan. Karena manusia diciptakan yakni beribadah pada Allah Swt saja.

Wallahu Alam Bishowab.

 

[LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis