Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, RS Rujukan Dibuka
Oleh: Rika
(The Voice of Muslimah Papua Barat)
Lensa Media News – COVID-19 di Kota Sorong, Papua Barat, kembali mengalami peningkatan yang sangat signifikan sejak minggu kemarin. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kasus aktif COVID-19 setiap harinya. Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Herlin Sasabone mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Sorong bahwa kasus aktif COVID-19 di Kota Sorong sudah mencapai 128 kasus, per hari jumlah pasien yang dirawat di empat rumah sakit yaitu RS Angkatan Laut, RS Pertamina, RS Maleo dan RSUD Wanane km 22 sebanyak 13 orang. Sementara itu, sisanya melakukan isolasi mandiri baik di Kota Sorong dan ada juga di luar daerah Kota Sorong. Minggu (6/2).
Dibeberkan Herlin, adanya peningkatan kasus COVID-19 terlihat sejak minggu kemarin. Dimana pada hari Jumat terdapat 50 kasus, sabtu naik menjadi 80 kasus dan hari minggu sudah menjadi 128 kasus. Menurut Herlin, sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui apakah varian omicron sudah masuk ke Kota Sorong atau belum, karena harus melalui proses pemeriksaan terlebih dahulu. “Kita belum tahu varian Omicron sudah masuk atau belum disini, karena harus diperiksa terlebih dahulu. Tapi tidak menutup kemungkinan varian Omicron juga bisa masuk dengan mudah ke Kota Sorong, kalau dilihat dari potensi dan pengalaman saat varian delta menyebar di Kota Sorong tahun 2021,” tandasnya.
Potensi varian omicron, lanjut Herlin, masuk di Kota Sorong sangat besar. Mengapa demikian? Karena jalur akses baik melalui laut, darat dan udara sangat terbuka. Kemudian pemberlakukan aktivitas masyarakat seperti sekolah dan aktivitas perekonomian juga sudah mulai normal kembali di Kota Sorong.”Kita tidak bisa mencegah varian Omicron tidak masuk ke Kota Sorong. Yang bisa dilakukan hanya persiapan sarana prasarana saja untuk penanganan,” pungkasnya. (BalleoNEWS, 07/02/22)
Infeksi varian Omicron ini cenderung disepelekan karena sebagian besar pasiennya bergejala ringan. Berdasarkan penelitian Professor Ahli Virus dan Penyakit Infeksi asal University of Hongkong, Dr. Michael Chan Chi-wai, Omicron berkemampuan menggandakan diri (replikasi) 10 kali lebih rendah pada jaringan paru dibandingkan varian Delta sehingga ditengarai tingkat keparahannya juga .
Namun, yang perlu diingat, Omicron mampu bereplikasi 70 kali lebih tinggi hanya dalam waktu 24 jam pada bronkus (pipa saluran napas utama) dibandingkan varian Delta. Hal ini dapat menyebabkan virus varian Omicron menjadi makin infeksius karena ada mekanisme adaptasi setelah banyak terjadi interaksi.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan rekapitulasi covid-19 Provinsi Papua Barat update kumulatif Kota Sorong pada tanggal 06 Februari 2022 positif : 6.425 sembuh : 6.206 meninggal : 94 kasus aktif : 125. RS rujukan akan diaktifkan kembali yaitu RS Angkatan Laut, RS Pertamina, RS Maleo dan RSUD Wanane km 22. Sementara itu, sisanya melakukan isolasi mandiri baik di Kota Sorong dan ada juga diluar daerah Kota Sorong.
Ketiadaan upaya komprehensif dalam menghadapi pandemi saat ini adalah potret suram sistem pemerintahan kapitalisme yang diambil sebagai pengaturan kehidupan bernegara. Kapitalisme menjunjung tinggi asas kebermanfaatan, keputusan yang lebih menguntungkan secara ekonomilah yang akan diberlakukan. Jika lockdown total diterapkan, sektor perekonomian tidak berjalan. Di situlah pemerintah seharusnya mengambil alih penghidupan rakyatnya—sesuai mandat UUD 1945 terkait karantina—yang jelas akan mengeluarkan biaya besar.
Segala strategi yang dikeluarkan pun terkesan asal-asalan akibat terbiasa mengambil solusi pragmatis yang mengutamakan asas kepraktisan. Hal ini jelas sangat bertentangan dengan sistem kehidupan Islam. Dalam Islam, tanggung jawab utama dan kewenangan mengatur setiap hal menyangkut hajat hidup orang banyak ada pada pemerintah.
Penguasa juga harus menyadari, mereka akan dimintai pertanggungjawabannya atas setiap nyawa rakyatnya yang melayang akibat tidak me-riayah dengan baik. Pelayanan kesehatan dalam Islam mengutamakan perkembangan ilmu pengetahuan dan nyawa manusia, bukan keuntungan ekonomi semata. Selain perilaku menjaga kebersihan sebagai bagian dari protokol kesehatan, prinsip lockdown dan karantina juga menjadi bagian dari ajaran Islam. Strateginya pun begitu komprehensif karena didukung sistem ekonomi Islam yang terbukti menyejahterakan. Ini karena Islam mengatur ranah kebijakan publik sekalipun.
Walhasil, sistem kehidupan Islam merupakan solusi menghadapi pandemi. Sudah saatnya kita melakukan perubahan mendasar dengan mengambil sistem kehidupan Islam sebagai pedoman. Solusi yang Islam tawarkan sudah teruji dapat menyelamatkan negeri kala pandemi. Lebih khusus lagi, ketika menerapkan aturan Islam dalam setiap segi kehidupan, Allah pasti akan menurunkan kemaslahatan.
Wallahu’alam bi shshawab