Gaza Butuh Solusi Bukan Sekedar Petisi

20220820_151831

Oleh : Jessy Tiara Putri

 

Lensa Media News-Menurutmu, apa yang dibutuhkan Gaza, Syria dan negara Islam yg tengah terjajah pada saat ini? Apakah Logistik semisal sandang, pangan, papan, dibangunkan rumah sakit, pendidikan? Betul, mereka sangat membutuhkan semuanya terlebih kondisi terbarunya, jalanan sedang di blokade oleh Israel. Tapi, apakah itu semua solusi tuntas jangka panjang? Apakah bisa menyelesaikan masalah antara Gaza dengan Israel? Apakah itu semua bisa membuat mereka yang sedang terjajah menjadi merdeka?

Sesungguhnya, merdeka yang mereka butuhkan ialah terbebas dari Bom, deru sejata dan tangis derita. Dan itu semua hanya bisa terwujud dengan bantuan militer, sehingga gencatan senjata diantara mereka menjadi adil. Tidak seperti sekarang, Israel terus merangsek menyerang rakyat lemah bahkan anak balita hingga tak sedikit yang meregang nyawa.

Dalam Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa “Kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa”. Namun mengapa hal tersebut tidak berlaku untuk mereka? Bahkan dalam rincian Hak Asasi Manusia pun mereka tidak mendapatkan kelayakan untuk hidup, kebebas untuk beragama, dan merdeka.

Alangkah tidak adilnya sistem hari ini kepada umat Muslim. Umat Muslim selalu dijadikan korban dalam setiap teror yang dibuat oleh peneror aslinya. Tidak sedikit media yang tidak jujur dalam meliput bahkan dunia pun banyak yang menutup mata dan telinga dari derita Muslim dunia terutama Gaza dengan Israel yang terus bergejolak, dengan pongah mereka berkata bukan urusan kami katanya.

Lantas, apa yang menjadi penyebab Gaza dan negeri muslim lainnya yang sedang terjajah tak kunjung merdeka juga? Dan mengapa Indonesia dengan latar belakang salah satu negara yang memiliki muslim terbanyak di dunia tidak mengirimkan bala tentara kesana?

Faktanya, Indonesia masih memegang teguh nasionalisme yang sangat kental. Ini menjadi tembok besar yang menghalangi umat Islam. Sementara di dalam islam, umat Islam adalah satu tubuh, tidak ada sekat diantara mereka. Meskipun berbeda bahasa, warna kulit, bahkan negara. Nyatanya Islam tak bisa mewarnai meski jumlah penganutnya mayoritas.

Selain itu, Indonesia pun masih menganut asas manfaat dalam memutuskan suatu perkara. Bukan berlandaskan Syariat Islam. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat secara cuan atau materi, itu tidak akan dilakukan seperti contohnya mengirimkan tentara kesana. Yang mana jika hal tersebut dilakukan sama dengan mengangkat bendera perang pula terhadap AS

Dan, sistem hari ini , kapitalisme dengan asas sekularisme, merupakan akar masalah paling pokok dari segala problematika yang terjadi sampai saat ini diberbagai negara. Lain halnya jika suatu negara berlandaskan Syariat Islam. Jika hubungan antarnegara menghambat bahkan mengancam keselamatan rakyat muslim, maka harus diputuskan dan tidak takut jika harus angkat senjata untuk membelanya. Jihad fi Sabilillah akan diserukan oleh pemimpin Islam yang bertakwa.

Maka, jalan keluar satu-satunya dari berbagai problematika umat yang ada ialah dengan menerapkan Sistem Islam. Dengan Sistem Islam, umat Muslim di dunia memiliki perisai dan tidak akan tersekat lagi, tidak seperti pada saat ini. Terkatung-katung, terpecah, tersekat, hingga hilang rasa empati. Oleh sebab itu, marilah belajar Islam secara kaffah agar menjadi generasi muda yang penuh karya dalam meraih Ridha-Nya. Wallahu a’ lam bish showab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis