Kasus Sambo, Cara Allah Membalas Kezaliman
Lensa Media News, PKAD-Pimpinan pondok pesantren Al Ishlah Bondowoso K.H.Thoha Yusuf Zakariya,Lc. memberikan pandangannya terkait kasus sambo dan pembenahan Polri dengan menyampaikan sebuah ayat dalam Al-qur’an surat Ali Imran ayat 54.
“Allah berfirman yang artinya “Mereka melakukan makar (tipu daya), dan Allah membalas makar (tipu daya) mereka itu. Dan Allah sebaik-baiknya Pembalas makar (tipu daya).”urainya dalam
“Ayat ini menjelaskan bagaimana orang-orang kafir membuat makar untuk mencelakai orang-orang yang beriman, tapi Allah pasti akan membalas makar-makar mereka dan mereka tidak tahu bahwa makar-makar mereka itu sendiri yang justru akan mencelakai mereka,”jelasnya dalam perspektif Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) : Kasus Sambo dan Pembenahan Polri Menurut Ulama (18/08/22) di _YouTube_ Pusat Kajian dan Analisa Data.
“Tapi memang ini caranya Allah Swt sehingga semuanya terbongkar. Jadi ketika kasus KM 50 tidak terselesaikan, Allah Swt bongkar, jadi indah sekali caranya Allah ini jadi kena semuanya. Oleh karena itu, kejadian ini menjadi pelajaran yang penting bagi masyarakat dan institusi Polri,”terangnya.
Beliau juga memaparkan bahwa, sebenarnya kasus seperti sambo ini bermula dari lengsernya bapak Soeharto dulu dimana Polri itu lepas dari TNI. Akhirnya ada kesempatan yang luar biasa bagi Polri untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya tidak dilakukan hingga menjadi penyakit kronis seperti saat ini.
“Sehingga institusi yang begitu hebat dan luar biasa yang seharusnya kita jaga marwah dan wibawanya agar tidak ternodai, sekarang menjadi ternodai oleh oknum-oknum,”tambahnya.
Padahal menurut beliau berdasarkan UU No.22 tahun 2022, fungsi kepolisian itu pada pasal 2 disebutkan ; adalah pemelihara keamanan, ketertiban, penegakkan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Tapi, gara-gara kasus Sambo ini semua jadi ternodai.
“Coba kita perhatikan baik-baik tugas dan kepolisian, yang pada pasal 13 disebutkan bahwa tugas pokok kepolisian negara itu ; pertama, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Ini jelas mulia sekali,”ujarnya.
Tapi menurut beliau karena adanya oknum yang menodai akhirnya institusi kepolisian menjadi dibenci dan tidak disukai masyarakat atau bisa juga karena memang Allah Swt sedang menguji dengan cara memberi musibah.”agar oknum-oknum di Polri itu melakukan taubatan nasuha terhadap kezaliman, kejanggalan serta kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum,”cecarnya.
Kyai juga menyampaikan solusi untuk mengurai permasalahan ini yaitu ; pertama, institusi Polri itu harus bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha, kedua, jangan melakukan kezaliman. Berlaku adillah, ungkap semua kebenaran. Ketiga, kembalikan posisi Polri di bawah TNI supaya tidak berlaku semena-mena lagi. Emmy Emmalya ( Analis Mutiara Umat Institute). [LM/ry].