Mewujudkan Negara Adidaya dengan Ekonomi Digital, Mungkinkah?
Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil menghadiri Kick Off Ceremony Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Digital Jawa Barat. Dalam acara tersebut beliau mengatakan “ekonomi digital menjadi salah satu cara Indonesia menjadi negara adidaya. Apalagi sejak pandemi covid-19 melanda, digitalisasi menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat termasuk dalam bidang ekonomi. Juga ekonomi digital Jawa Barat lompat 60% selama covid. Dengan ini butuh sebuah proses tidak hanya _e-commerce_ nya akan tetapi society nya”. ( Jabarprov.go.id)
Era ekonomi digital telah meniscayakan sebuah kehidupan baru bagi manusia di dunia nyata maupun maya. Terlebih dengan adanya pandemi covid-19, kian memperbesar peluang perubahan pola aktifitas masyarakat sehingga mendorong berkembangnya kegiatan jarak jauh. Pada era ini hampir setiap orang menggunakan media sosial untuk mengakses berbagai informasi secara online. Oleh karenanya, Indonesia dianggap bisa menjadi negara adidaya dan mempersiapkan diri untuk melakukan transformasi digital lebih cepat. Pertanyaannya, apakah ekonomi digital menjadi penanda sebuah negara adi daya?
Untuk menjadi negara adidaya, tidaklah cukup diukur dari sisi digitalisasi ekonomi. Negara adidaya adalah negara yang memiliki visi ideologis. Dia adalah sebuah negara yang memiliki kedaulatan baik di dalam maupun di luar negeri. Negara adidaya tidak akan menggantungkan hidupnya pada negara lain. Dia akan mandiri menjalankan visinya yang berdasar pada ideologi yang hakiki.
Seperti yang terjadi pada masa Rasulullah Saw. dan para khalifah sesudah beliau. Sejarah mengabadikan bagaimana Islam pernah menjadi sebuah negara utama dan pertama di dunia. Negara yang memiliki visi jelas dan berbasis pada akidah Islamiyah. Islam pernah menjadi negara yang ditakuti lawan dan disegani kawan, dan ini telah berlangsung selama 1400 tahun.
Oleh karenanya, untuk menjadi negara adidaya tidaklah bisa diukur dari sisi ekonomi digital. Sementara visinya tidak jelas, dan kedaulatannya masih tergadai pada negara lain juga pada para oligarch seperti yang terjadi saat ini.
Wallahu’alam bi shawab.
(Nur Illah Kiftiah Khaerani)
[if/LM]