Parenting Wasathiyah dan Kebangsaan: Menyemai Moderasi Sejak Dini
Oleh: Yustika Devi
(The Great Muslimah Community)
Lensamedianews.com– Hari ini kita hidup pada zaman yang memfasilitasi untuk hidup dengan melakukan hal yang tidak sesuai aturan Sang Pencipta. Kita lihat banyak ide-ide yang telah diusung oleh para pembenci Islam, yaitu mereka membawa ide moderasi beragama. Mereka aruskan ke benak pemikiran kaum muslimin tanpa memandang usia. Penanaman ide-ide ini bertujuan untuk menjauhkan seluruh kaum muslimin dari agamanya sendiri yaitu Islam.
Betapa masifnya arus moderasi beragama ini, hingga anak usia dini pun harus mendapatkan pola pengasuhan berbasis moderasi. Padahal sepatutnya di usia dini anak-anak kita mendapat nilai dasar berupa tauhid yang bersih dari unsur-unsur sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang mengotori pemikiran mendasar kaum muslimin. Dengan diselenggarakannya parenting kebangsaan dan wasathiyah justru menanamkan ide sekularisme dan melarang anak-anak mendapatkan pengasuhan dengan perspektif kebenaran.
Maka kita banyak meihat bahwa yang kita rasakan hari ini adalah pengarusan arus moderasi beragama yang ditanamkan pada pemikiran kaum muslimin. Tidak hanya pada tingkat pendidikan atas, tapi juga diaruskan pada sekolah tingkat anak usia dini, dengan mengadakan parenting yang diselenggarakan pada sekolah masing-masing. Ketika ide moderasi beragama ini ditanamkan pada pemikiran kaum muslimin terutama kedua orang tua mereka, maka ini akan membawa pengaruh yang sangat luar biasa pengaruhnya terhadap pengasuhan anak-anak usia dini. Yang seharusnya ditanamkan dasar pemikiran akidah Islam yang akan membimbina pola pikir dan pola sikap mereka secara Islam, namun kini sudah terancuni dengan sekularisme, ide moderasi beragama yang notabenenya untuk menjaukan pemikiran kaum muslimin dari pemahaman akan aturan-aturan yang telah disesuaikan oleh Allah.
Aturan undang-undang dasar hari ini yang memfasilitasi manusia untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Islam, telah menjauhkan manusia dari fitrahnya. Sebenarnya kaum muslimin hari ini tidak butuh dengan aturan buatan manusia, kaum muslimin memiliki aturan sendiri yaitu Al-Quran dan Sunnah Nabi saw. Inilah aturan sesungguhnya yang dapat mensejahterakan manusia, karna Islam hadir membawa aturan yang sangat paripurna. Ketika Islam dijadikan aturan di dalam segala lini kehidupan, yakni dalam bidang pendidikan, aturan bermasyarakat, aturan bernegara, mengatur dalam bidang ekonomi , politik, sosial dan budaya, dan lainnya, akan menjadikan manusia hidup sejahtera pada seluruh ranah kehidupan bahkan hewan sekecil apapun ia tetap mendapatkan kemuliaan dari Islam. Inilah Islam yang harus diterapkan untuk menjadi aturan dalam kehidupan.
Dahulu kita mengetahui bahwa Islam benar-benar pernah berjaya dalam menguasai dunia selama hampir 14 abad lamanya. Daulah Utsmaniyah di Turki, menjadi kekhilafahan terakhir setelah diruntuhkan oleh Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1924. Kini kaum muslimin hidup dalam kesengsaraan. Namun Allah dan rasul-Nya berjanji bahwa khilafah Islam akan berjaya kembali. Tugas kita ialah memperjuangkannya dan mencampakkan sistem selain sistem Islam. Wallahu a’lam bishshawab. [ah,LM]