Perempuan Mulia dengan Islam
Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD). Hal itu untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan dan memperjuangkan kesetaraan gender. Namun, slogan kesetaraan gender yang digadang-gadang mampu memberikan solusi terhadap problematika kaum perempuan dan membuat kaum perempuan mulia serta terhormat, nyatanya hanya omong kosong.
Bagaimana tidak, kita ketahui bersama hingga saat ini berbagai problematika yang mencengkeram perempuan tidak kunjung usai. Bahkan semakin hari masalah semakin runyam. Mulai dari masalah ekonomi hingga sosial. Foto pun membuktikan, di berbagai belahan dunia, kaum perempuan masih ditindas dan dieksploitasi. Seperti di Palestina, Rohingnya, bahkan di Indonesia. Masih banyak perempuan yang tertindas dan mendapatkan perlakuan buruk.
Hal ini akibat sistem yang rusak, yaitu kapitalis liberal. Mereka menjanjikan kebahagiaan semu bagi para perempuan dengan ide kesetaraan gender. Padahal ide tersebut merupakan ide yang justru membuat para kaum perempuan sengsara dan menderita.
Berbeda dengan Islam yang memuliakan perempuan dan menjunjung martabatnya. Perempuan diberikan tempat dan tugas mulia, yaitu sebagai ummu wa robatul bait. Dimana peran tersebut merupakan peran yang teramat mulia bagi seorang perempuan. Mereka diberikan tugas mendidik dan menyiapkan para generasi untuk menjadi agent of change. Sebab, sebuah peradaban tergantung pada generasinya.
Selain itu, Islam pun tidak melarang para perempuan terjun ke ranah publik. Perempuan boleh terjun ke ranah publik untuk menyalurkan bakat dan keilmuannya. Misalnya, menjadi dokter, guru, dan lain sebagainya. Namun, dalam keadaan berada di ranah publik semua diatur oleh syara. Ada batasan-batasan hubungan antara laki-laki-dan perempuan. Pun ada pekerjaan yang tidak boleh dilakukan oleh perempuan, misalnya sebuah pekerjaan yang berupaya untuk mengeksploitasi diri mereka (seperti bekerja di kantor-kantor konsultan, diploma, dan lainnya).
Oleh karena itu, tiada yang bisa mengembalikan kehormatan dan kemuliaan perempuan kecuali dengan sistem mulia, sistem yang berasal dari Sang Pemilik Alam Semesta, Allah SWT, yaitu sistem Islam.
Ummu Zalfa
Konda, Sulawesi Tenggara
[ah/LM]