Menemukan Kembali Jati Diri Pers

Oleh : Ade Farkah

 

1stEvenLensaMedia – Generasi millenial terlahir pada masa transisi, dari penggunaan teknologi analog menuju digital. Karenanya, millenial di anggap generasi yang paling mudah beradaptasi dengan teknologi. Namun demikian, masa kecil millenial cukup kental dengan nuansa tradisional. Nilai-nilai keagamaan pun masih gencar di kenalkan kepada generasi ini.

Terlepas dari itu semua, masa kanak-kanak kaum millenial mengalami beberapa keterbatasan. Diantaranya adalah terbatas dalam memperoleh informasi. Saat itu, era 90-an kepemimpinan negeri ini berada di bawah kendali orde baru. Seperti yang diketahui, bahwa masa kepemimpinan Presiden Soeharto terbilang sangat ketat dalam mengawasi peredaran informasi di masyarakat. Pers mengalami tekanan yang luar biasa. Sehingga, pertumbuhannya bisa dihitung dengan jari. Kondisi yang makin menghimpit pers, menjadikannya harus bersedia untuk tunduk pada aturan pemerintah. Jika tidak, maka siap-siap di bredel.

Pers tidak berani untuk menyampaikan informasi “apa adanya” terkait dengan perkembangan di negeri ini, khususnya yang berkaitan dengan kinerja pemerintah. Pers hanya mampu memberikan informasi yang baik-baik saja.

Dalam situasi tersebut, masyarakat terlena dengan kesejahteraan yang semu. Seolah tidak terjadi apa-apa, padahal sesungguhnya sedang terjadi apa-apa.

Di akhir masa kanak-kanaknya, generasi millenial cukup tercengang menyaksikan tragedi 98′ yang gejolaknya hampir terjadi di seluruh pelosok negeri. Tragedi tersebut sekaligus sebagai penanda runtuhnya rezim orde baru di Indonesia dan di mulainya reformasi.

Era reformasi, disebut-sebut sebagai masa “kebebasan pers Indonesia”. Berbagai undang-undang yang dianggap merugikan pers di cabut dan di hilangkan. Karenanya, pertumbuhan media menjamur dimana-mana. Jumlahnya sudah tak mampu lagi di hitung dengan jari.

Dalam euphorianya, ternyata pers belum benar-benar merdeka. Ibarat pepatah, keluar mulut singa masuk mulut buaya. Jika sebelumnya, pers mesti manut terhadap kebijakan pemerintah, sekarang pers mesti manut kepada pemilik modal demi memenuhi permintaan pasar. Pers mulai di jadikan sebagai lahan komersil.

Hal ini jelas memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan millenial. Informasi yang bejibun membuat millenial lebih mudah mengakses sesuai keinginan. Millenial di masa ini mengalami transformasi total menjadi pribadi yang kekinian versi abad millenium.

Lagi-lagi pers dianggap berperan penting dalam pembentukan karakter millenial. Millenial dibesarkan dengan beragam nilai seiring makin matangnya nilai-nilai persamaan dan HAM, karenanya millenial dianggap lebih demokeratis. Millenial menjadi lebih permisif terhadap nilai dan budaya asing. Millenial mulai melupakan tradisi nenek moyangnya.

Pasca reformasi, millenial mulai dihadapkan dengan realita kehidupan. Generasi millenial mulai memasuki usia dewasa awal. Millenial pada masa ini, mulai memikirkan tentang tujuan dan arti hidup. Masa ini dianggap sebagai awal perjalanan hijrah kaum millenial, puncaknya terjadi di tahun 2016.

Realita kehidupan yang dihadapi masyarakat secara umum, memantik simpati kaum millenial. Sederet aksi solidaritas mulai digalakan untuk memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat. Millenial mulai sensitif dengan isu-isu kemanusiaan. Dan nilai-nilai kebenaran.

Memasuki era kemajuan industri 4.0 seperti saat ini, millenial tak lagi mengandalkan pers sebagai sumber informasi primer. Millenial telah dikecewakan oleh pers di masa yang lalu. Millenial mulai aktif mengembangkan potensinya untuk kemaslahatan umat manusia. Millenial mulai membuat sendiri jejaring pers non komersil. Menyajikan informasi apa adanya.

Millenial memang istimewa. Mereka bekerja layaknya teamwork yang solid. Millenial dianggap sebagai generasi yang militan. Jika aksinya tak mampu mendobrak dunia nyata, maka ia akan goncangkan dunia maya. Karakter optimis dan percaya diri adalah kunci bagi millenial dalam menggapai kemenangan.

Maka menjadi satu harapan besar, jika saat ini hadir di tengah masyarakat, pers yang ideologis. Berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi ummat manusia dalam menyuarakan kebenaran. Semoga lensamedianews.com menjadi salah satu pers yang konsisten dan amanah dalam menyuarakan kebenaran.

 

[LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis