Kasus yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia sangat memprihatinkan. Belum genap 14 hari, angka itu sudah pada hitungan 700-an kasus. Artinya, dalam sehari ada puluhan orang yang terpapar virus mematikan ini. Angka penderita sembuh pun lebih sedikit dibandingkan dengan angka pasien meninggal dunia.

Bicara mengenai ketetapan Yang Maha Kuasa, tentu semua ini tak lepas dari qadha-Nya. Namun, ada hal yang tidak semua orang mau memperhatikannya, yaitu ikhtiar untuk menghindari virus ini. Masih banyak saudara-saudara kita yang tidak memiliki kepentingan mendesak masih senang keluar rumah, serta kumpul-kumpul dengan teman di tengah kebijakan social distancing yang diberlakukan pemerintah.

Kita lupa bagaimana upaya para tenaga kesehatan berjuang menyelamatkan nyawa para pasien, sementara dirinya pun tak ada jaminan bebas dari paparan virus ini. Coba bayangkan jika tenaga kesehatan itu suami kita, anak kita, keluarga kita, barangkali rasa empati ini akan muncul untuk taat dengan kebijakan social distancing.

Oleh karena itu, mari kita lawan virus ini dari rumah. Tidak keluar rumah tanpa ada keperluan. Pedulilah pada orang-orang sekitar kita dan para tenaga kesehatan. Jika para tenaga kesehatan terpapar, lantas siapa yang akan mengurusi para pasien? Bersabarlah dengan kebijakan ini, karena mungkin saja kita sebagai pembawa virus tanpa disadari, dan kita tidak tahu dari siapa kita terpapar. Ya, berdiam diri di rumah secara maksimal turut membantu pencegahan covid-19 semakin meluas.

 

Husnul Aini
Praktisi Home Schooling
Tasikmalaya

[ah/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis