Wabah Bagian dari Kehendak Allah

Juru Bicara Pemerintah untuk Penangananan Covid-19, Achmad Yurianto dianggap melontarkan kalimat kontroversial ketika memberikan keterangan pers soal perkembangan kasus Corona di Indonesia. Dalam pernyataan tersebut, “Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar, dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya. Ini menjadi kerja sama yang penting”. (Suara.com, 28/03/20)

Pernyataan ini terkesan tendensius menyalahkan si miskin agar tidak menularkan penyakitnya pada si kaya. Padahal faktanya jika konteksnya yang terjadi saat ini yaitu virus Corona semua tahu bahwa virus ini berasal dari satu kota China bernama Wuhan. Rasanya tidak mungkin jika si miskin memiliki dana ke luar negeri dan membawa virus tersebut ke negeri ini.

Satu hal yang harus diyakini, bahwa apapun yang terjadi tidak lepas dari kehendak Allah Swt begitupun datangnya virus ini ke Indonesia. Sebagai muslim harus meyakininya karena ini bagian dari qadla (takdir) yang harus dijalani dengan penuh keridan. Selanjutnya, berdoa dan berusaha semaksimal mungkin agar wabah ini tidak menyebar ke daerah lain dan yang sudah terkena wabah tidak keluar dari daerahnya lalu segera ditangani dengan isolasi dan pengobatan sehingga tidak terus menambah korban.

Dalam kondisi seperti ini mungkin lebih bijak tidak saling menyalahkan, fokus pada penanganan yang tepat dan segera. Jika di masa Rasul pernah terjadi wabah seperti ini dengan jenis yang lain maka sebagai muslim tidak ada pilihan lain selain mengikuti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Semoga wabah ini segera berlalu dan bisa mengambil hikmah di balik semua ini. Pemerintah lebih berhati-hati ketika mengeluarkan statement agar tidak kontroversial sebaliknya memberi statement yang mendidik dan contoh yang baik.

 

Sherly Agustina, M.Ag

(Waringin Kurung-Banten)
nafisasyaima84@gmail.com

 

[Faz/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis