Tontonan untuk Meraup Keuntungan

Publik dibuat gempar oleh seorang remaja perempuan berusia 15 tahun. Remaja tersebut mengaku telah membunuh bocah perempuan berusia 5 tahun di rumahnya yaitu di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pelaku menyerahkan diri setelah membunuh bocah perempuan ini (Kompas.tv, 07/03/2020).

Lebih memprihatinkan lagi, ketika pelaku sama sekali tak menyesal. Bahkan justru merasa puas. Sebagaimana disampaikan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto, “Ini agak sedikit unik, si pelaku dengan sadar diri menyatakan telah membunuh. Kemudian menyatakan saya tidak menyesal tapi saya merasa puas,” katanya kepada wartawan di lokasi kejadian, Sawah Besar, Jakpus, Jumat (6/3/2020). Setelah dilakukan pendalaman, terkuak fakta bahwa pelaku terinspirasi dari tokoh idolanya yaitu Slander Man dan juga film Chucky. 

Sebuah fakta yang membuat hati remuk. Karena tontonan yang disajikan untuk memberikan hiburan, justru memberikan dampak yang mengerikan.
Tak bisa dipungkiri, jika perilaku seseorang dipengaruhi oleh pemahaman yang dimiliki. Pemahaman bisa terbentuk dari apa yang ditangkap oleh indera. Baik dari aktivitas melihat, membaca, maupun mendengarkan. Serta informasi yang menyertainya. Jika tontonan yang disuguhkan hanyalah hiburan tanpa ada tujuan pembelajaran, maka wajar jika hasilnya memprihatinkan.

Apalagi tontonan dalam sistem kapitalis hanya untuk mengejar keuntungan. Tak peduli terhadap dampak yang diberikan. Bukan hanya memberikan contoh aksi pembunuhan saja, tetapi juga seks bebas, mabuk-mabukan, LGBT, gaya hidup hedonis, dan lain sebagainya yang kini menjangkiti masyarakat kita.

Oleh karenanya, keluarga diharapkan menjadi benteng pertama. Dengan cara menanamkan ketakwaan terhadap anak. Menjauhkan dari tontonan yang menyesatkan. Serta memberikan contoh keteladanan sebagaimana Rasulullah saw. contohkan. Namun, perlindungan dari keluarga saja masih belum bisa maksimal, jika negara tidak mengambil peran. Sebab negara memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan yang sejalan dengan akidah Islam. Guna melindungi maupun menolak setiap tontonan yang berseberangan dengan Islam. Sehingga setiap tontonan yang ditayangkan hanyalah tontonan berkualitas yang menambah kuat keimanan.

Wallahu’alam bishshawab.

 

Kunthi Mandasari

 

[ah/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis