Indonesia Kebal Corona, Benarkah?
Terkait kasus corona, pemerintah mengklaim bahwa Indonesia bersih dari virus corona. Namun, pernyataan ini banyak diragukan baik di dalam maupun di luar negeri. Keraguan dari berbagai pihak ini bukan tanpa alasan terlebih lagi setelah terungkap bahwa lebih dari 200 mahasiswa yang di evakuasi dari kota asal virus tersebut (Wuhan), ternyata oleh pemerintah tidak dites corona dengan alasan alat tesnya mahal.
Tindakan pemerintah yang mengabaikan tes corona karena alasan mahal sungguh keterlaluan dan tidak bijaksana. Bagaimana mungkin pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab atas rakyatnya justru mengabaikan hal tersebut begitu saja hanya karena alasan mahal. Tidakkah nyawa rakyat itu jauh tidak terbeli? Bagaimana jika salah satu dari mereka ternyata positif covid-19? Maka bisa jadi, Indonesia ‘bersih’ dari corona hanyalah klaim tanpa fakta, mengingat pemerintah Arab Saudi bahkan membekukan sementara visa masuk dari Indonesia terkait isu virus tersebut.
Dan benar, hari – hari terakhir ini kita semua dihebohkan dengan ditemukannya kasus positif covid-19 untuk yang pertama kali di Indonesia. Pemerintah pun telah mengeluarkan berbagai upaya dan kebijakan untuk mengatasi kasus virus tersebut. Namun lagi-lagi, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dinilai kurang tepat dan membuat rakyat kembali harus menelan kekecewaan. Bagaimana tidak, saat semua negara-negara di dunia dalam waktu yang hampir bersamaan menutup perbatasan mereka, melarang WNA masuk, membatasi akses keluar-masuk negara, namun di sisi lain pemerintah Indonesia justru menggelontorkan dana puluhan milyar untuk mengundang turis asing. Tentu hal ini menuai polemik di tengah masyarakat. Apa yang dipikirkan pemerintah dengan melakukan hal itu? Tidakkah itu berbahaya dan menimbulkan risiko penyebaran virus?
Namun tidak heran, bagi pemerintah yang menjalankan pemerintahan berdasar kapitalisme, untung-rugi akan menjadi standar kebijakan. Jadi, mengabaikan urusan rakyat bukanlah sesuatu yang sulit apalagi jika hal tersebut tidak mendatangkan keuntungan, seperti yang terjadi saat ini. Padahal dalam Islam, tugas pemerintah adalah melayani rakyatnya, menjamin seluruh rakyat hidup aman dan sejahtera. Sehingga semua kebijakan yang dibuat tidak akan membawa keburukan bagi rakyat, karena dibuat berdasarkan aturan Sang Pencipta yang jelas sempurna, bukan berdasar untung-rugi.
Mika Sawayaka
(Guru, Yogyakarta)
[ah/LM]