Umat Terjajah karena Tanpa Junnah


Oleh : Shafiyyah AL Khansa 

(Penulis Buku & Aktivis Dakwah )

 

LensaMediaNews – “Kepedihan terus dirasakan oleh umat Islam. Berbagai penderitaan datang kian menghantam, karena diterapkannya sistem yang memisahkan agama dengan kehidupan”

______________________________________

Mengingat Kembali 03 Maret 1924

Masih dalam suasana yang tak boleh dilupakan oleh umat Islam, 3 Maret 1924 menjadi hari duka umat Islam yang sampai hari ini pedihnya masih terasa dan semakin merajalela. Kehidupan gemilang dan berjaya di setiap aspek kehidupan di mana negara menjamin segala kebutuhan pokok umat dan meriayah umat sebagai sebuah kewajiban.

Menjadikan negara sebagai negara adidaya dengan perekonomian yang bisa menjamin setiap warganya, pengelolaan sumber daya alam dengan sistemik yang apik, serta pemberlakuan hukum-hukum Islam yang menjamin ketenangan umat dari maraknya kriminalitas. Kini, semuanya seolah hilang ditelan bumi.

Kejayaan umat Islam selama 13 abad diruntuhkan, perisai umat dileburkan seketika, melalui tangan Mustafa Kemal yang dikendalikan oleh Barat. Melalui sepucuk surat Mustafa Kemal yang diberikan kepada khalifah ke-37 Daulah Ustmaniyah yaitu Khalifah Abdul Majid II. Surat tersebut berisikan dihapuskannya Daulah Ustmaniyah dan perintah kepada Khalifah Abdul Majid II untuk segera pergi.

Meski sang khalifah berusaha menolak namun apalah daya surat tersebut telah disepakati oleh Majelis Nasional, sehingga khalifah terpaksa menerimanya. Kini, umat hidup di dalam sistem yang kelam yang memisahkan agama dan kehidupan hingga tidak tercipta kehidupan yang penuh kedamaian dan ketenangan.

Kemaksiatan terus merajalela, berbagai penderitaan harus diterima oleh umat. Namun sayangnya keadaan seperti ini belum seutuhnya menjadikan umat tersadar bahwa ada sistem yang jauh lebih mumpuni. Setelah runtuhnya Daulah Khilafah, kini terlahir negeri-negeri kecil mencerai-beraikan umat. Dipisah oleh sekat-sekat nasionalisme.

Dampak yang amat terasa adalah hilangnya perasaan satu tubuh dalam diri umat. Bisa disaksikan dengan nyata bahwa umat hari ini disibukkan dengan persoalan yang ada di depan matanya saja, ia tak mampu merasakan betapa pedihnya penderitaan umat Islam di berbagai belahan dunia.

Penderitaan umat Islam yang baru-baru ini terjadi di India, Kashmir, Palestina, Rohingnya, Uyghur dan lainnya belum berakhir. Namun dunia bungkam seribu bahasa. Kecaman yang keluar seolah hanya serpihan kata tak memberikan ketakutan pada para teroris yang sesungguhnya.

Umat Islam tanpa khilafah terus terjajah, kemiskinan merajalela akibat diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme. Hukum tumpul ke atas dan juga tajam ke bawah, menjadikan orang berduit bebas berbuat apa saja. Kekayaan sumber daya alam pun dikuasai oleh individu, sehingga “Yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin” menjadi benar adanya.

 

Umat Terjajah karena Tanpa Junnah

Segala problematika yang ada adalah dampak dari tidak diterapkannya Islam secara kaffah. Padahal hanya khilafah Islamiyahlah yang mampu menyelesaikan seluruh problematika umat. Sistem agung yang diturunkan oleh Sang Pencipta Alam sistem yang menjadikan rahmat bagi seluruh alam. 

Meski para pejuang dakwah syariah dan khilafah terus dihalang-halangi, dibungkam serta pengemban dakwahnya didiskriminalisasikan khilafah adalah janji Allah Swt yang pasti akan tegak. Rasulullah saw bersabda,

Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhajin nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode Mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih).

Dengan khilafah, umat akan Islami, kembali pada nilai jualnya, pada marwahnya menjadi umat terbaik di muka bumi. Allah ta’ala berfirman,

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110).

Khilafah adalah bagian ajaran Islam yang layak untuk diperjuangkan, ajaran Islam yang ketika diterapkan akan menciptakan kedamaian dan keberkahan suatu negeri, insyaallah. Maka berjuang dalam penegakan janji Allah ini ada bentuk totalitas sebagai hamba yang bertakwa.

Wallahu’alam

 

[ln/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis