Tahun Baru, Dosa Baru
Perayaan Tahun Baru 2020 di setiap negara memiliki perbedaan. Tak hanya berbeda secara kebudayaan, tetapi juga perguliran waktu. Di Indonesia sendiri, perayaan pergantian Tahun Baru 2020 sudah hingar bingar dilakukan tepat pukul 24.00 WIB. Perayaan tetap ramai meski hujan deras turun. Berdasarkan waktu Indonesia bagian barat (WIB), negara-negara di Pasifik Selatan seperti Samoa dan Pulau Christmas, Kiribati, merupakan negara pertama yang memasuki 2020. Tak habis pikir tahun baru Masehi lebih ramai dirayakan daripada tahun baru Hijriyah. Maraknya pesta disambut dengan meriah, seolah-olah menunjukkan bahwa tahun baru masehi itu layak disambut dengan senang hati dan meriah membahana. Semua kalangan merayakannya dengan pesta pora semalam hingga penghujung tengah malam.
Di berbagai media khususnya televisi telah memberikan iklan jauh-jauh hari terkait perayaan tahun baru, setiap chanelnya mengundang berbagai artis untuk memeriahkan moment tersebut. Sehingga mereka pun sangat bersuka cita dengan moment tahun baru ini. Padahal seharusnya kita jangan sia-siakan waktu. Justru kita harus ber-muhasabah diri. Sebagaimana dengan firman Allah yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Hasyr [59]: 18)
Ayat ini merupakan isyarat untuk melakukan muhasabah setelah amal berlalu. Kejadian demi kejadian yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun ini harusnya menjadikan kita semakin dekat dengan Allah. Seperti kemaksiatan yang semakin merajalela di tengah remaja entah itu terjerat narkoba, pergaulan bebas hingga LGBT, belum lagi kemiskinan dan pengangguran di mana ketidakadilan dan kezaliman yang terus berkepanjangan. Yang seharusnya menjadikan kita sadar dan bertaubat untuk tidak mengulanginya lagi.
Wallhu alam bis shawab. [El-LM]
Susi, Forum Penah Dakwah Maros