Tangkap Bu Sukma dan Buat Jera!

Kembali, penodaan agama terjadi. Lagi-lagi Sukmawati berulah dengan celotehannya dalam pidato yang menyudutkan umat Islam. Kini Nabi Muhammad Saw, manusia paling mulia di muka bumi yang menjadi sasaran. Bu Sukma membandingkan Baginda Rasulullah Saw dengan Soekarno Presiden pertama Indonesia. Bu Sukma mempertanyakan apakah Nabi Muhammad Saw yang mulia dan bendera tauhid berperan atas kemerdekaan Indonesia? Lebih berjasa Nabi Muhammad Saw atau Soekarno? Kemanakah Nabi Muhammad Saw ketika Indonesia dijajah? dst. “Pembandingan tersebut ada nuansa penghinaan terhadap keyakinan umat Islam.

 

Berpotensi melanggar Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama,” menurut Pakar Hukum Pidana, Suparji Ahmad saat ditemui Kiblat.net pada Sabtu (16/09/2019).

 

Sebelumnya Bu Sukma tersandung kasus kidung konde yang menghina syariah Islam, mulai dari hijab hingga adzan yang menyebabkan dirinya meminta maaf, merengek dan menangis kepada seluruh umat Islam pada akhirnya. Namun, berbeda dengan kali ini, Bu Sukma menantang bahkan mengancam siapa saja yang mempermasalahkan pidatonya. Sikap arogan dan tak pantas itu berhasil mengundang hastag #tangkapsukmawati yang kini bertebaran di jagat twitter dan dunia maya lainnya.

 

Apa yang dilakukan oleh Bu Sukma jelas melecehkan baginda Rasulullah Saw yang mulia. Beliau, Nabi Muhammad Saw adalah Rasul Allah yang sangat mulia, mengemban tugas mulia, satu-satunya manusia yang dijamin masuk surganya Allah, apakah pantas Beliau disandingkan dengan Seokarno? Sungguh sangat tidak pantas. Bagaikan langit dan bumi. Ini merupakan perbandingan yang tidak perlu, perbandingan yang tidak proporsional.

 

Sekalipun Bu Sukma bernasab Soekarno, tetap ini bualan tidak masuk akal. Siapapun tidak pantas dan tidak seharusnya membandingkan Nabi Muhammad Saw dengan Soekarno. Padahal, jika kita mengaji Islam dengan benar akan diketahui bahwa sebelum kemerdekaan Indonesia terjadi Islam sudah masuk ke Indonesia dan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari dukungan para alim ulama, siapa lagi yang berjasa menyebarkan Islam ke seluruh penjuru alam hingga sampai ke Indonesia, selain Nabi Muhammad Saw? Tidakkah Bu Sukma berfikir sampai ke sana?

 

Umat Islam tidak boleh diam dan acuh atas apa yang terjadi, ini jelas penghinaan luar biasa kepada baginda Nabi Muhammad Saw, kepada Islam. Pun pemerintah yang sangat diandalkan perannya bagi umat. Pemerintah harus tegas mengusut kasus pidato Bu Sukma yang bernuansa penodaan agama ini agar tidak terulang kembali. Hukum dengan hukuman setimpal dan buatlah jera agar tidak bermunculan kembali mulut-mulut busuk lainnya yang menghina dan menodai Nabi Muhammad Saw yang agung ataupun syariah Islam lainnya. [Hw/LM]

 

Siti Sa’adah, S.Pd
Komunitas Pena Islam
Jatinangor, Sumedang

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis