Nasib nahas menimpa seorang guru agama Kristen di SMK kota Manado, Sulawesi Utara. Dia tewas di tangan muridnya sendiri setelah ditikam beberapa kali oleh siswanya tersebut. Hanya karena sang murid tidak terima ditegur oleh sang guru setelah merokok di lingkungan sekolah.

 

Kini generasi muda amat mudah tersulut emosi yang menggakibatkan pendeknya akal sehat mereka, sehingga hanya gara-gara hal sepele mereka rela menentang, bahkan membunuh guru yang sejatinya adalah orang tua kedua mereka.

 

Asas sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang menjadi dasar sistem pendidikan saat ini tidak akan mampu melahirkan generasi yang memiliki akhlak mulia, dan terpuji. Karena tak dapat dipungkiri banyak kasus-kasus serupa yang menimpa para generasi saat ini.

 

Sistem pendidikan saat ini hanya mampu mencetak para generasi menjadi pebisnis dan mengejar materi semata. Disaat mereka lulus dari sekolah ataupun perguruan tinggi, yang ada dibenaknya adalah bagaimana cara mendapatkan pekerjaan guna menata hidupnya. Karena sistem hari ini, semua kebahagiaan tumbuh dari banyaknya materi, bukan kemuliaan akhlak.

 

Ditambah lagi gaya hidup yang serba bebas. Bebas melakukan apapun tanpa kekangan dari siapa pun. Kemudian bobroknya sistem pergaulan hari ini pun menambah hancurnya moral generasi saat ini.

 

Oleh sebab itu seyogianya kita semua, terkhusus negara harus kembali membenahi sistem pendidikan saat ini, agar negeri ini mampu mencetak generasi yang berkualitas.

 

Menjadi kewajiban negara untuk berkaca pada sistem Islam. Yang mana negara Islam dalam sistem pendidikannya tercacat mampu mencetak generasi-generasi yang memiliki pemikiran yang cemerlang dan cerdas, pun akhlak yang mulia. (RA/WuD)

Siti Komariah, S. Pd. I (Komunitas Peduli Umat Konda)
Konda, Sulawesi Tenggara

Please follow and like us:

Tentang Penulis