Terulangnya Pelecehan Seksual di Sarana Pendidikan, Bagaimana Mengatasinya?

Oleh: Zidna Niswata Karima
Aktivis Muslimah
LenSaMediaNews.com__Viral sebuah video berisi aksi demonstrasi siswa, yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar pada Minggu (2-3-2025). Hal ini berlanjut menjadi sebuah dugaan adanya pelecehan yang dilakukan oleh seorang guru. Akhirnya kasus tersebut pun terungkap.
Dikabarkan ada 40 siswi dari SMK di daerah Kalideres mengaku mengalami dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru berinisial O di sekolah tersebut. Pelecehan yang dilakukannya adalah memegang pundak, salaman yang lama, dan memegang pinggul, pernyataan ini disampaikan oleh Dennis, yakni kuasa hukum SMK Kalideres saat dikonfirmasi pada Jum’at (7-3-2025).
Perbuatan yang tidak layak telah dilakukan oleh oknum guru, pihak sekolah pun menindaklanjuti kasus ini dengan memberikan surat pemecatan kepada guru tersebut. Diharapkan kasus semacam ini tak akan terulang, dan dijadikan sebagai pelajaran, terutama bagi seluruh masyarakat, apalagi yang memiliki peran penting pada bidang pendidikan, yakni guru, orang tua, dan tokoh pendidikan.
Dari kasus ini, kita dapat melihat bagaimana pelecehan seksual di lingkungan pendidikan masih terjadi berulang kali, hingga tak terhitung jumlahnya. Namun, perlu kita pahami bahwa peristiwa ini bukanlah kesalahan dari oknum sepenuhnya, namun juga dari seluruh aspeknya, yang bersumber dari penerapan sistem yang salah, yakni sistem demokrasi sekuler. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan, agama dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena dianggap hanya boleh mengurusi perihal akhlak dan ibadah saja.
Akibatnya terjadilah peristiwa seperti ini, dan masih banyak lagi kasus-kasus yang mungkin tidak tercatat. Mirisnya lagi, hal ini terjadi di lingkungan sekolah, yang merupakan tempat untuk mendidik muridnya dengan kebaikan dan agar terhindar dari keburukan. Guru yang seharusnya menjadi teladan yang baik bagi muridnya, malah dirinyalah yang menurunkan kepercayaan muridnya karena melakukan pelecehan tersebut. Tontonan media, lingkungan pergaulan, dan sistem pendidikan yang sekuler juga merupakan penyebab dari terjadinya hal ini.
Islam memiliki solusi dari adanya peristiwa ini, ia memiliki mekanisme sebagai pencegahan adanya pelecehan seksual, yakni dengan adanya penerapan sistem Islam yang di dalamnya manusia diatur dengan sistem pergaulan dalam Islam, bagaimana cara seseorang bergaul dengan orang lain, batasan-batasan dalam pergaulan yang harus dipatuhi, terutama diantara lawan jenis.
Kemudian apabila ada yang melanggarnya, maka Islam akan memberikan sanksi tegas yang membuatnya jera hingga tak mengulanginya lagi. Media dalam sistem Islam pun akan diatur, tontonan yang tidak layak untuk dikonsumsi akan ditutup dan tidak dibiarkan tersebar luas di masyarakat. Maka tidak akan ada yang dapat mengonsumsi konten yang tidak layak tersebut.
Semua ini tidak akan bisa terlaksana, apabila sistem yang digunakan bukanlah Islam. Karena adanya ketakwaan dan kesadaran dari tiap-tiap individu, juga kontrol dari masyarakat akan dapat terwujud apabila sistem Islam diterapkan di muka bumi ini. Ia merupakan satu-satunya solusi yang dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang melanda masyarakat saat ini. Islam akan menciptakan masyarakat yang harmonis, nyaman, dan tenteram dalam menjalani kehidupannya. Karena setiap permasalahan sudah ada solusinya. [LM/Ss]