Tagar Jihad Corona : Lagi-lagi Serangan Islamophbia Barat terhadap Muslim
Oleh : Neni Sumarni
(Pemerhati Masalah Sosial)
LensaMediaNews – Di tengah pandemik Covid, umat Islam di berbagai negeri menjadi korban tindakan diskriminasi dan kebencian warga non muslim. Muslim dituduh menjadi pelaku sebaran wabah secara sengaja, untuk membunuh non muslim. Kelompok-kelompok sayap kanan di berbagai negara menggunakan momen corona untuk menyerang umat Islam, memicu Islamophobia dengan rumor dan hoaks.
Peristiwa ini terjadi tidak hanya di negara Barat seperti Inggris atau Amerika Serikat, tapi juga di Asia, tepatnya di India. Diberitakan The Guardian, kelompok supremasi kulit putih menggunakan media sosial untuk memfitnah warga Muslim. Di Facebook dan Twitter, mereka menyebar foto dan meme salat berjamaah di masjid Inggris untuk menunjukkan bahwa warga Muslim melanggar physical distancing dan semakin menyebarkan Corona.
Taktik yang sama digunakan kelompok radikal kulit putih di Amerika Serikat. Diberitakan Huffington Post, kelompok supremasi kulit putih AS menghembuskan rumor bahwa lockdown di kota-kota AS akan dicabut menjelang Ramadhan agar Muslim bisa ibadah di masjid. Padahal, kata mereka, gereja-gereja saja ditutup saat Paskah (kumparan.com, 12/04/2020).
Di India juga demikian, kelompok Hindu sayap kanan radikal menjadikan Muslim sebagai kambing hitam penyebaran virus Corona. Terutama karena salah satu klaster penyebaran Corona terjadi di markas Jamaah Tablig yang melanggar aturan berkumpul. Meme, foto, dan video soal Muslim di India semakin memicu Islamophobia di negara yang baru saja terjadi konflik agama yang menewaskan lebih dari 50 muslim di sana (kumparan.com, 12/04/2020).
Sayangnya, sentimen anti Islam di India bahkan dihembuskan juga oleh politikus negara itu. Tokoh senior partai berkuasa, Partai Bharatiya Janata Party, Mukhtar Abbas Naqvi, mengatakan tindakan Jemaah Tablig itu “kejahatan Taliban”.
Kelompok-kelompok sayap kanan di India dan AS bahkan kompak menggunakan tagar #coronajihad untuk mendiskreditkan umat Islam. Mereka menuding Muslim sengaja menyebar corona untuk membunuh. Menurut lembaga HAM, Equality Labs, tagar ini telah digunakan 300 ribu kali antara 29 Maret dan 3 April.
Inilah fakta, mereka kelompok-kelompok sayap kanan telah mengambil keuntungan dari ketakutan orang-orang terhadap pandemi Covid-19, dengan menjelek-jelekkan kaum Muslim, dan menyebarkan propaganda Islamophobia dengan memberikan stigma negatif buruk akan ajaran Islam dan orang-orang yang istiqamah berpegang teguh terhadap syariat Islam.
Islamophobia adalah penyakit akut pada masyarakat sekular yang mengkampanyekan antidiskriminasi dan kesetaraan. Faktanya, selalu muncul kasus-kasus Islamophobia yang dilakukan oleh kelompok yang terorganisir bahkan menjadi bahan kampanye para politisi. Ini menjadi bukti kerusakan masyarakat sekuler dan kegagalan sistem kapitalis menciptakan integrasi serta keharmonisan di tengah masyarakat.
Islamophobia sengaja dihadirkan oleh Barat untuk menjauhkan umat dari kemuliaan yang hakiki, yang tak akan mungkin diraih dengan sistem Kapitalis yang rusak dan merusak. Barat sengaja mendesain Islamophobia dengan target menghancurkan Islam dan kaum muslimin.
Benarlah firman Allah SWT dalam QS Ali Imran : 118:
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. ”
Sudah jelas peringatan Allah terhadap kebencian kaum kafir kepada kaum muslim. Padahal, sejarah telah membuktikan kepada dunia, bahwa Islam telah membawa kemuliaan, kesejahteraan bagi manusia baik muslim maupun non muslim selama 13 abad lebih lamanya.
Dahulu pada masa Islam masih berkuasa keberagaman agama suku dan budaya tidak menjadi persoalan sebab negara menerapkan aturan yang sangat adil baik bagi masyarakat muslim maupun masyarakat non muslim mereka mendapatkan hak yang sama.
Maka, sungguh Islam adalah solusi dari semua kekacauan serta kerusakan yang ditimbulkan oleh penerapan sistem kapitalis sekular saat ini. Saatnya kini kita wujudkan masa itu dengan menerapkan Islam kaffah dalam seluruh aspek kehidupan termasuk bernegara sebagaimana yang Nabi Muhammad SAW contohkan.
Wallahu a’ lam bish showab.
[ry/LM]