Nyatakah Pemimpin Baru, Jadi Harapan Baru?

Oleh: Umi Nissa

 

Lensa Media News – Pelantikan presiden Prabowo beberapa waktu yang lalu dihadiri oleh pejabat tinggi negara, mantan presiden/wakil presiden, tokoh-tokoh dalam negeri, serta sejumlah kepala negara/pemerintah dan utusan asing, termasuk duta besar dari negara sahabat. Selama masa transisi menuju pemerintahan baru, sejumlah kebijakan yang akan diterapkan Prabowo dalam lima tahun kedepan sudah mulai terungkap.

Berikut beberapa janji dan kebijakan utama presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (liputan.com, 20-10-2024):

1.Kebijakan pajak, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berencana membentuk Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memusatkan pendapatan negara dari sektor pajak, non pajak, dan bea cukai melalui satu pintu.

2. Pertumbuhan Ekonomi. Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% selama masa pemerintahannya. Menurutnya, apa yang sudah di capai presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini menjadi model utama untuk mewujudkan target tersebut.

3. Sektor properti Prabowo juga berencana menghapus pajak properti yang saat ini totalnya mencapai 16% yang terdiri dari PPN sebesar 11% dan BPHTB sebesar 5% langkah ini diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi sektor properti dengan meningkatkan minat masyarakat untuk membeli rumah tanpa harus membayar DP diawal.

Semua janji-janji para calon pemimpin di awal, kenyataannya masyarakat tetap sengsara, yang miskin semakin miskin yang kaya semakin kaya. Itulah fakta yang selama ini terjadi di sistem Kapitalisme, walaupun berganti- ganti pemimpin tetap sama, masyarakat tidak akan pernah merasakan kebahagiaan atau meraih kesejahteraan sebagaimana yang mereka janjikan. Kerusakan demi kerusakan makin berat, hingga ancaman kehancuran bangsa dan negara tidak mungkin dicegah, kecuali ada keinginan yang besar bagi para pemilik kekuasaan yang hakiki, yakni rakyat, untuk bersama-sama melakukan perubahan revolusioner dan mendasar.

Allah SWT. juga menunjukkan rahasia kebahagiaan dan keberkahan yang bisa diraih sebuah masyarakat. Dalam QS Al-Araf ayat 96 Allah SWT. berfirman “sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rosul dan ayat-ayat Kami) maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang mereka kerjakan.”

Para mufasir sepakat menafsirkan makna “beriman dan bertakwa” dalam ayat ini adalah kesiapan kaum tersebut untuk menjalankan seluruh syariat Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Sementara itu, keberkahan yang menjadi akibatnya berarti bertambahnya kebaikan dan kesejahteraan tidak hanya di dunia saja tetapi juga di akhirat. Artinya, jika kita ingin keluar dari kehidupan yang rusak dan serba sempit seperti sekarang ini jalan satu-satunya adalah siap menegakkan syariat Islam secara kaffah. Pada saat yang sama harus mencampakkan aturan yang lahir dari akal manusia yang sifatnya terbatas.

Tak hanya itu, kesejahteraan dan kebahagiaan hanya akan terwujud dalam naungan sistem yang shahih yaitu, sistem Islam yang datangnya dari Dzat yang Maha Mengetahui yaitu Allah SWT. Penerapan aturan Allah juga akan mendatangkan keberkahan manusia dalam kehidupan.

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis