Siapa Di balik Program Makan Bergizi Gratis ?
LenSa Media News–Kapan program makan bergizi gratis dari pemerintah ini berjalan ? Kepala Badan Gizi Nasional memastikan program makan bergizi gratis yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan dimulai pada 2 Januari 2025.
Program ini akan diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta.
Pelaksanaan program yang menghabiskan anggaran Rp71 triliun perlu dipastikan agar tidak terjadi kecolongan, anggaran yang akhirnya dimanfaatkan untuk kepentingan segelintir pihak dan harus dipastikan tepat sasaran. Terlebih program ini diklaim untuk perbaikan dan pembentukan gizi generasi yang sehat. Bisakah? (nasional.kompas.com).
Masalahnya, program ini tentu akan banyak melibatkan penggunaan barang dan jasa dari beberapa sektor, begitu pun dalam pengolahan hingga pendistribusian melibatkan banyak pihak.
Lalu muncul pertanyaan kritis, siapa dibalik program MBG ini, rakyat atau pengusaha? Karena disinyalir adanya kerjasama dengan swasta dalam program pemerintah MBG ini tidak lebih menjadikan peluang bisnis bagi segelintir orang.
Dan pada akhirnya harapan mewujudkan generasi sehat belum mampu diwujudkan pemerintah secara mandiri. Karena sejatinya dalam sistem kapitalis, simbiosis mutualisme antara penguasa dan pengusaha ini tidak akan pernah hilang. Negara lebih memberikan keuntungan pada para pebisnis atau swasta daripada kesejahteraan rakyat.
Berbeda dengan Islam, negara diperintahkan syariat menjamin kebutuhan pokok untuk masyarakat dan segala kebutuhan primer. Sehingga rakyat pun hidupnya sejahtera. Bahkan penerapan sistem ekonomi Islam menjadikan negara mandiri tidak bergantung kepada swasta atau pengusaha baik dalam maupun luar negeri.
Karena negara memiliki sumber pemasukan yang jelas. Juga adanya pejabat dan pemimpin yang amanah karena keimanannya kepada Allah SWT. Sehingga pemimpin yang amanah ini menjadi kunci terwujudnya kesejahteraan rakyat. Begitulah Islam jika diterapkan dalam kehidupan. Bukan dengan aturan yang lain. Dewi Wisata. [LM/El/ry].