Halal dan Thayyib, Standarisasi Peradaban Bangsa Maju
Halal dan Thayyib, Standarisasi Peradaban Bangsa Maju
Oleh : Nurfillah Rahayu
(Forum Literasi Muslimah Bogor)
LenSaMediaNews.com – Ramainya berita tentang meningkatnya jumlah anak, yang menderita gagal ginjal membuat resah para orang tua, dalam memilah makanan yang beredar di pasaran saat ini. Meski tak ada lonjakan anak penderita gagal ginjal yang berujung cuci darah, keberadaan kasus ini perlu menjadi perhatian. Oleh karena sebagian kasus erat kaitannya dengan pola konsumsi yang salah atau tidak sehat, dan ini yang mendominasi faktor penyebab gagal ginjal.
Realita hari ini banyak produk berpemanis, yang merupakan produk industri makanan minuman di Indonesia. Sayangnya, produk tersebut mengandung gula yang tidak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam angka kecukupan gizi.
Inilah yang mengharuskan rakyat harus pandai memilah makanan yang halal dan thayyib. Oleh karena produk ini bebas beredar seperti tanpa pengawasan yang ketat. Padahal makanan sangat erat kaitannya dengan kesehatan dan suksesnya peradaban generasi suatu bangsa. Tingginya permintaan pasar atas makanan yang enak dan melezatkan, tentunya harus sesuai dengan takaran gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Fenomena berburu jajanan, tanpa memperhatikan kandungannya seolah menjadi hal yang lumrah. Tampilan makanan yang menarik mudah membuat rakyat tergiur. Berbagai iklan yang mendatangkan keuntungan besar, terus menerus mencekoki generasi saat ini. Alhasil, menjadi trend jika berhasil mencicipi makanan kekinian yang sedang viral.
Sungguh ironis, tetapi ini wajar dalam kehidupan yang diatur oleh sistem kapitalisme saat ini, di mana uang menjadi tujuan utama dari proses produksi. Sehingga banyak para pengusaha hanya memikirkan keuntungan yang banyak tanpa mempedulikan hal lainnya dan efek jangka panjang.
Inilah akibatnya jika negara abai, dengan aspek kesehatan dan keamanan pangan, untuk anak dengan tidak menentukan standar keamanan pangan, dalam memberikan jaminan makanan yang halal dan thayyib. Sistem saat ini menjauhkan agama dari kehidupan, sehingga halal haram tak lagi jadi acuan.
Untuk itu pentingnya penerapan Islam secara keseluruhan agar berbagai masalah dapat di atasi bahkan diantisipasi. Oleh karena dalam sistem islam, mewajibkan negara akan menjamin pemenuhan bahan pangan yang halal dan thayyib sesuai dengan perintah syariat.
Negara juga akan mengontrol industri agar memenuhi ketentuan Islam tersebut. Untuk itu negara akan menyediakan tenaga ahli, melakukan pengawasan dan sanksi yang tegas bagi pihak yang melanggar aturan.
Negara juga akan melakukan edukasi atas makanan halal dan thayyib ini, melalui berbagai mekanisme dengan berbagai sarana untuk mewujudkan kesadaran pangan yang halal dan thayyib.
Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 18 yang artinya:
“Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.” (TQS. Al Baqarah : 18)
Inilah dalil yang menjelaskan tentang pentingnya memilih makanan yang halal dan thayyib, karena selain perintah dari Allah SWT, hal ini juga akan sangat berpengaruh pada kesehatan. Baik fisik maupun mental. Tubuh dan Jiwa yang sehat akan menghasilkan perilaku yang membentuk pada ketakwaan dan menjauhkan dari kemungkaran.
Dengan demikian peradaban generasi gemilang akan tercipta. Sehingga seluruh penduduk negeri akan mendapatkan keberkahan yang berlimpah. ***
Wallahua’lam bishowwab.