Susah Cari Kerja di Negeri Kaya Raya
LenSa Media News–Istilah bagai anak ayam mati di lumbung padi, tepat disematkan pada nasib para pencari kerja di negeri ini. Sumber daya alam yang melimpah ruah, tak menjamin tersedianya lapangan kerja. Padahal rezim yang berkuasa, digadang-gadang berhasil dalam proyek pembangunan. Seperti pada Proyek Strategis Nasional. Mulai dari proyek jalan tol, bendungan sampai IKN.
Alih-alih menepati janji saat awal menduduki jabatan (untuk menyediakan lapangan pekerjaan), justru pengangguran ada di mana-mana. Ditambah ancaman gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mengintai kapan saja, dan banyak Tenaga Kerja Asing (TKA) bekerja di proyek-proyek milik negara. Alasannya karena faktor keahlian dan profesionalitas. Padahal fakta di lapangan, para TKA tak hanya sebagai tenaga ahli, sampai tenaga pemotong rumput yang bisa dikerjakan siapa pun.
Sementara tenaga kerja Indonesia, terlunta-lunta, tak punya masa depan, Bahkan banyak yang akhirnya nekat mengadu nasib di negara-negara tetangga, sampai Saudi Arabia. Yang lebih parah, tingkat pengangguran di Indonesia, tertinggi di ASEAN.
Ini menandakan ketidakmampuan penguasa untuk mengurusi rakyatnya. Wajar, gambaran negara yang mengusung sistem demokrasi kapitalisme, cukup mewakilkan kesejahteraan pada kelompok atau golongannya saja. Termasuk dalam menyerap tenaga kerja, demi melanggengkan kuasa. Akhirnya, oligarki mencengkeram negeri ini.
Beda ketika pengurusan rakyat dalam sistem Islam. Negara hadir untuk mengurusi rakyat. Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di negeri ini, akan dikelola serta menyerahkan hasilnya kepada umat sebagai pemiliknya.
Pengelolaan yang dilakukan, otomatis akan menyerap tenaga kerja. Maka negara wajib mempersiapkan tenaga kerja melalui sistem pendidikan yang menghasilkan pribadi kuat iman, berkualitas dan profesional.
Dari pengurusan dan out put penerapan sistem Islam, negeri Islam menjadi marcusuar peradaban yang gemilang, terjamin kesejahteraan. Sebagaimana sejarah peradaban Islam di Baghdad, Andalusia, Islamabad. Tidak seperti sistem Kapitalis sekarang, mau kerja pun susahnya bukan kepalang. Sri Ratna Puri, Pegiat Opini Islam. [LM/EH/ry].