Rapuhnya Jiwa Generasi, Dampak sistem yang merusak.
LenSa Media News–Peristiwa Pembunuhan yang menimpa Pedagang Perabotan di kawasan Duren Sawit Jakarta Timur, hasil dari penyelidikan Polisi menurut Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicholas Ary Lilipaly mengatakan dua pelaku ternyata anak kandungnya sendiri,
Remaja putri yang berusia 16 dan 17 tahun. Motif dari pembunuhan ini karena sakit hati dimarahi oleh ayah kandungnya karena mencuri uang, kasus pembunuhan ini ditangani oleh Resmob Polda Merto Jaya (Liputan6.com 23/6/2024).
Sungguh sangat miris kasus pembunuhan yang dilakukan anak remaja terhadap orang tuanya sendiri ini membuktikan Negara abai dalam periayahan terhadap rakyat khususnya generasi muda, sehingga melahirkan generasi yang rusak, jauh dari agama.
Mereka tidak mampu mengontrol emosi, rapuh, dan kosong jiwanya. Inilah buah dari penerapan sistem sekuler kapitalisme yang telah mengagungkan kebebasan hingga memberikan peluang seseorang untuk melakukan tindak kejahatan.
Berbeda dengan Sistem Islam, hanya Islam yang bisa mendidik generasi yang mempunyai syaksyiah atau kepribadian Islam serta menjauhkan generasi dari kemaksiatan dan tindak kejahatan juga menegakkan sanksi yang memberikan efek jera kepada pelaku, sehingga mencegah semua bentuk kejahatan termasuk kekerasan terhadap orang tua.
Dalam Islam seorang anak mempunyai kewajiban untuk berbakti dan berbuat baik terlebih kepada orang tua, Allah SWT. berfirman ; ” Kami mewasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah dan menyapihnya bersyukurlah kepada ku dan kepada kedua orang tuamu hanya kepada ku kamu kembali“. (TQS: Luqman :14).
Sudah saatnya kita kembali kepada penerapan Islam secara kafah dalam seluruh aspek kehidupan. Dan hanya Islam satu satunya yang bisa menyelesaikan segala permasalahan kehidupan manusia.Wallahualam bissawab. Eti Yulianawati, Muslimah Peduli Generasi. [LM/EH/ry].