Toleransi Hakiki
Acara Sahur Keliling 2019 yang dilaksanakan oleh Sinta Nuriyah bertempat di Wihara Dhanagun, Bogor. Acara tersebut mengajak anak jalanan, kaum duafa, serta anak yatim piatu untuk santap sahur bersama diselingi tausiyah dan marawis. Istri almarhum presiden keempat KH. Abdurrahman Wahid itu mengatakan bahwa acara tersebut untuk toleransi dalam beragama. Mengingat Indonesia memiliki keberagaman dalam budaya dan agama.
Masih banyak masyarakat, terutama muslim yang belum paham bagaimana harus bersikap tepat terhadap umat agama lain. Mencampuradukkan keyakinannya dan memandangnya sebagai sebuah toleransi. Padahal itu jelas keliru. Toleransi seharusnya dimaknai untuk tidak saling mengganggu terhadap ibadah umat masing-masing, bukan mencampuradukkannya. Melakukan ibadah dalam Islam namun di tempat agama lain merupakan hal yang sangat buruk dilakukan. Sebab, sudah sangat jelas batasan dalam Islam.
Islam begitu menjaga kebhinekaan dan memposisikan masing-masing agama secara harmonis, namun tetap pada batas yang ditentukan syara. Telah terbukti bagaimana umat lain dinaungi dan hidup berdampingan dalam jejak sejarah keagungannya. Mulai dari masa Rasulullah Saw. memimpin maupun hingga Daulah Islam terakhir yaitu Utsmani. [LNR]
Atik Hermawati. Bogor.