Demi Kepentingan Ingkari Janji Rakyat
Oleh: Ida Lum’ah
(Aktifis Muslimah dan Peradaban)
Lensa Media News – Seperti ungkapan peribahasa Jawa, esuk dhele sore tempe (Pagi masih kedelai sore sudah menjadi tempe). Janji seorang pejabat yang tidak konsisten. Ungkapan ini sangat mewakili pada bocornya data pendaftaran SIM card yang mencapai sekitar 1,3 miliar, dijual ke situs gelap, menurut Analis Media Sosial Rizki Awal “Ini menjadi alarm bahaya bagi pengguna”, ujarnya kepada Media Umat (4/08/2022). Data yang berisi NIK, yang dapat digunakan untuk kejahatan dengan menggunakan data tersebut, untuk meminjam bank, dll.
Bocornya data tersebut, bertentangan dengan yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Kabinet Kerja (2014-2019) Rudiantara, sekitar tahun 2017, yang akan menjamin keamanan data para pelanggan jasa Telekomunikasi pra bayar saat melakukan pendaftaran ulang.
Dalam sistem demokrasi untuk menjadi pemimpin butuh modal besar sampai trilyunan jumlahnya. Yang digunakan dalam pengkondisian menjadi pemimpin, seperti biaya kampanye, tim sukses, pasang spanduk, baliho dll. Jika tidak punya modal besar yang dilakukan bekerjasama dengan yang disebut Oligarki.
Untuk berharap pemimpin yang menepati janji. Pada saat ini, tidak akan akan mampu diwujudkan. Pada sistem saat ini. Karena Model pemimpin yang pro kepada rakyat, yang akan memenuhi janji-janji kepada rakyatnya. Sangat mustahil untuk diwujudkan. Keberadaan pemimpin tersebut telah melakukan kontrak politik, sampai deal-deal politik dengan yang memberikan modal, oligarki tersebut. Pemimpin tersebut akan melakukan politik balas budi kepada oligarki, saat berada di tampuk kepemimpinan. Janji-janji kepada rakyat akan diingkarinya. Itulah karakter pemimpin dalam sistem demokrasi yang berdasar pada kepentingan semata.
Solusi yang Harus Dilakukan Negara
Seharusnya Negara bertanggungjawab dan melindungi data pribadi rakyatnya, seperti NIK, nomer ponsel, dan lain-lain yang bersifat pribadi rakyat. Yang seharusnya ada Departemen Keamanan yang handal untuk menjaga keamanan dalam negeri dan menjaga kerahasiaan data pribadi rakyat.
Adanya kebocoran data pribadi masuk kedalam pencurian, dan sampai membahayakan dan perampasan harta rakyat, yang dapat menimbulkan kekerasan ditengah-tengah rakyat, jiwa rakyat terancam dan lain-lain. Sehingga harus diberikan sanksi yang tegas dan membuat jera pelaku pembocoran data pribadi rakyat. Agar tidak teru berulang-ulang kejadian seperti ini.
sebagaimana dilansir Tirto (01/09/2022), kebocoran data juga terjadi di tubuh PLN. Lebih dari 17 juta data bocor dan dijual ke forum peretas. Data-data yang bocor di antaranya identitas dan nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat, nomor dan tipe meteran, serta nama unit UPI.
Karakter Pemimpin Dambaan Rakyat
Shaikhul Islam menjelaskan dalam kitabnya Asy-Siasah Asy-Shar’iyah tentang kriteria pemimpin yang baik beliau menjelaskan orang yang layak untuk posisi setiap jabatan, karena kepemimpinan yang ideal itu memiliki dua sifat dasar yaitu kuat (mampu) dan amanah.
Pemimpin kuat tentu bukan berasal dari mereka yang tersandera kepentingan partai, golongan apalagi menghamba kepada penjajah dan kaum kafir.
Kepemimpinan kuat adalah sikap berani melawan kezaliman dan menerapkan syariat Islam yang datang dari Allah SWT. Sedangkan beberapa karakter pemimpin dambaan rakyat yang akan membangun negara besar yang berdaulat dan mandiri, Pertama, orang yang paling takut kepada Allah, kedua shiddiq yang berarti jujur, sifat teladan ini telah dicontohkan oleh Rasullullah SAW dan para sahabatnya. Sebagai sifat kepala Negara lawan jujur adaah dusta.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku aka nada para pemimpin? Siapa yang masuk kepada mereka itu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga“ (H.R at-Tirmidzi,al-Nasai, Damal-Hakim).
Ketiga amanah, lawan dari amanah adalah Khianat, amanah ini sifat wajib harus dimiliki oleh pemimpin, dengan sifat ini pemimpin akan menjaga kepercayaan rakyat dan bertanggungjawab atas kepemimpinannya, keempat tabliq atau komunikatif, kemampuan komunikasi adalah salah satu karakter ideal pemimpin dambaan rakyat, karena pemimpin akan selalu berkomunikasi dengan rakyatnya. Kelima fatonah atau cerdas, dengan kecerdasannya mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ditengah-tengah rakyatnya. Kelima adil, pemimpin harus adil lawannya adalah zalim, ditangannya hukum akan ditegakkan. Pujian allah dan Rasulnya ada di dalam alquran dan as sunah. Karakter pemimpin yang ada tersebut butuh sistem yang baik yaitu sistem kepemimpinan Islam lah satu-satunya yang mampu mewujudkan pemimpin dambaan rakyat.
Wallahu ‘alam Bisshowab
[LM]