Apa Urgensi Pembangunan Tol Cigatas?

Saat ini Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna bersama Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) telah sepakat dengan pembangunan akses tol Cileunyi-Garut – Tasikmalaya (Tol Cigatas). Pembangunan dilakukan di wilayah Kota Baru Tegal Luar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. (Timesindonesia.co.id, 19/01/2022)

Sejak awal proyek ini digagas, pemerintah seolah tidak pernah merencanakan dengan matang segala persiapan pembangunannya. Rakyat pun bertanya-tanya, untuk siapa proyek ini ketika sudah selesai? Apakah bisa dinikmati oleh seluruh kalangan? Atau hanya untuk kepentingan kalangan atas?

Dalih pembangunan biasa dipakai oleh pemerintah dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan. Bicara fakta saat inipun terlihat jelas perbedaan gaya hidup masyarakat kota dengan masyarakat kampung. Tentang Kabupaten Bandung, perlu suatu kemajuan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih modern dari sebelumnya. Maka perumusan proyek harus dikaji secara menyeluruh.

Saat ini wilayah Kabupaten Bandung menghampar sawah yang begitu luas. Apabila pemerintah ingin mengubah wilayah kabupaten tersebut menjadi lebih modern, bukan dengan jalan pembangunan stasiun kereta. Justru proyek ini akan memberikan dampak negatif bertubi-tubi. Warga akan kehilangan tempat tinggal karena pembebasan lahan, polusi udara yang semakin pekat karena pembangunan jalur, hingga tidak jelasnya perencanaan yang akhirnya membuat proyek mangkrak.

Semua terjadi karena sistem hidup yang kita gunakan saat ini adalah sistem kapitali sekuler yang liberal. Sistem yang meniscayakan kerusakan dan kesengsaraan. Bukan hanya pada manusia, tapi hingga kehidupan alam dan hewan pun terganggu oleh sistem ini. Para kapital tidak pernah memikirkan dampak jangka panjang dalam rencana pembangunan proyeknya. Di kabupaten atau kota Bandung saat ini cukup banyak proyek dibangun namun tidak bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Sekolah dan kesehatan tetap mahal, ekonomi sulit, rakyat diminta terus membayar setiap kebutuhan, dan hidup malah semakin melarat.

Rakyat sebenarnya telah jenuh dengan kondisi ini. Maka satu-satunya solusi masalah yang komprehensif ini yakni hanya mengubah ideologi kapitalisme menjadi ideologi Islam. Ideologi Islam memiliki sistem kehidupan bernegara yang disebut Khilafah. Hanya dengan kekhilafahan, umat bisa kembali merasakan ketenteraman dan kedamaian dalam menjalankan kehidupan.

Khilafah meniscayakan akses pendidikan dan kesehatan gratis, karena hal tersebut adalah salah satu syarat kemajuan berpikir umat. Khilafah akan mengatur dan mengawasi ekonomi umat agar tetap stabil. Ketika kekhilafahan merencanakan suatu proyek untuk memudahkan kehidupan rakyat, maka Khilafah akan merencanakan setiap proyek dengan perencanaan yang bulat lagi matang dengan tetap memohon kemudahan dalam pelaksanaannya pada Allah SWT. Itulah gambaran sistem yang dibutuhkan umat saat ini, sistem Khilafah.

Wallahu a’lam.

 

Danis Nur

(Bojongsoang) 

 

[ah/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis