Tempat Khusus Wanita
Wanita kembali menjadi korban. Beberapa waktu lalu, seorang mahasiswi semester 4 mengalami pelecehan di dalam kereta jurusan Jakarta-Surabaya (23/04/19). Tindakan seperti ini bukanlah yang pertama kali. Wanita banyak menjadi obyek perlakuan asusila oleh kaum lelaki. Meskipun kasus di atas telah terselesaikan, masalah ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Karena ini menyangkut martabat wanita.
Masalah ini biasanya dipicu oleh ketidakmampuan lelaki dalam menahan syahwatnya. Lemahnya iman mendorong seseorang mengikuti hawa nafsunya. Kebiasaan menonton video porno ataupun pergaulan bebas sebagai katalisator meningkatkan libido. Sehingga seorang lelaki yang pemikirannya telah terpenuhi dengan pikiran negatif, akan terdorong memenuhi syahwatnya.
Perlu ada tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini. Agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan. Pemerintah dapat menyediakan gerbong khusus wanita, dengan memberikan pengamanan ketat. Agar mereka tidak terganggu selama perjalanan. Di sisi lain, dibutuhkan program pembinaan agama dan moral bagi masyarakat. Hal ini diharapkan akan menambah keimanan masyarakat, sehingga mereka mampu menahan diri. Pemerintah harus menutup segala konten yang berbau pornografi dan porno aksi. Lebih baik lagi dengan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya. Dengan begitu aturan pemerintah memiliki efek jera.
Henyk Nur Widaryanti
(LS/Ln)