Pembangunan Alun-Alun Baru, Urgenkah?
Beberapa waktu lalu Pemda Kabupaten Bandung berencana akan membangun alun-alun baru. Menurut Bupati Bandung, Dadang Supriatna pengurusan Detail Engineering Design (DED) nya telah dibuat dan akan ditenderkan pada tahun 2022, sehingga pengerjaannya selesai pada tahun 2023 (prfmnews.pikiran-rakyat.com, 23 November 2021).
Pertanyaannya, seberapa penting keberadaan alun-alun baru ini bagi masyarakat? Apakah dengan pembangunan alun-alun tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat?
Pembangunan di Kabupaten Bandung tidaklah salah bila tujuan yang dicapai adalah kemanfaatan bagi masyarakat. Tentunya setiap pembangunan haruslah tepat sasaran. Saat ini pembangunan kota di Kabupaten Bandung hanya berfokus di sekitar kantor Bupati di Soreang. Sedangkan masih banyak daerah lainnya yang membutuhkan pembangunan, namun tidak mendapatkan perhatian dari pemkab.
Akan lebih bijak bila dana yang dialokasikan untuk pembangunan alun-alun baru digunakan untuk memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung, yang saat ini tengah mengalami kondisi yang sulit akibat pandemi. Ketimpangan ekonomi yang sangat tajam antara si miskin dan si kaya masih sangat nyata terlihat di wilayah kabupaten ini. Semua ini akibat ketidakmerataan distribusi ekonomi yg tercipta dalam sistem kapitalis. Oleh karena itu, jika tujuannya ingin membangun masyarakat, caranya bukan dengan menghambur-hamburkan uang untuk pembangunan proyek yang tidak bermanfaat bagi masyarakat.
Rakyat kabupaten Bandung, tidak membutuhkan alun-alun baru. Mereka memerlukan pemenuhan kebutuhan asasi, yaitu sandang, pangan, papan, keamanan, pendidikan dan kesehatan. Enam hal inilah yang menjadi hak bagi seluruh rakyat. Pemenuhan ini hanya bisa diwujudkan dalam sebuah sistem yang memberikan perhatian penuh kepada masyarakat. Sistem tersebut adalah Daulah Khilafah. Maka, hanya dengan khilafah segala kepengurusan umat dapat dipenuhi sebaik-baiknya.
Wallahu’alam
Danis Nur,
(Bojongsoang)
[hw/LM]