Kedaulatan Negara Terancam, Mengapa Tak Ada Nyali?

Keengganan pemerintah untuk merespon desakan China agar Indonesia menghentikan pengeboran minyak di Pulau Natuna Utara sungguh sangat mengherankan. Padahal kedaulatan negara ini sudah sangat jelas diancam oleh negara lain. Harusnya pemerintah melalui Kemenlu merespon tegas ancaman mereka.

Tak heran, hal ini menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat. Benarkah saat ini Indonesia berada di bawah ketiak China? Jika benar demikian, maka utang dan investasi yang diberikan China kepada Indonesia sejatinya hanya kedok untuk menutupi penjajahan mereka kepada bangsa ini.

Karena faktanya, setelah China memberikan utang dan investasi, ia dengan seenaknya bisa mendikte negara kita. Kita tak lagi memiliki kebebasan untuk mengelola apa yang kita miliki. Kedaulatan dan harga diri, tak lagi kita miliki.

Penulis sebagai bagian dari anak negeri sungguh ingin bertanya kepada para pemimpin negeri. Mengapa mereka tak punya nyali? Ancaman sudah jelas di depan mata, masih diam tak bergeming.

Jangan-jangan daya juang sudah hilang karena agama sudah dipisahkan dari kehidupan. Sekularisme radikal yang terus diaruskan membuat ruh perjuangan tak lagi dimiliki. Motto para pahlawan kemerdekaan, yakni hidup mulia atau mati syahid,kini hanya slogan yang diucapkan minus realisasi.

Jika memang demikian yang terjadi, sudah saatnya kita campakkan sekularisme. Sudah saatnya negara ini menjadikan agama sebagai kendali. Sudah saatnya Islam memimpin negeri. Dengannya, ruh jihad akan kembali. Hingga tak ada tempat bagi rasa pengecut berdiam diri.

 

Agu Dian Sofiyani

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis