Solusi Hakiki Palestina Tercinta


Oleh : Umi Rizkyi Komunitas Setajam Pena

 

 

Lensamedianews.com__ Palestina sampai detik ini masih membara dan mengalami keruntuhan, kerusakan, kesengsaraan dan kepedihan yang mendalam. Kehilangan harta benda bukanlah seberapa, bagi mereka tak ada artinya. Terlebih dari itu kehilangan ayah, ibu, anak, keluarga dan kerabat adalah hal yang menjadi menu utama bagi mereka.

 

Suara ledakan setiap saat terdengar dan bisa saja menimpa mereka. Hidup dan mati menjadi taruhannya serta akan membayangi mereka kapan saja. Korban berjatuhan baik luka maupun Sahid.

 

Warganya hidup dalam derita. Mereka tak punya rumah permanen, hidup di bawah atap sisa puing bangunan yang dibombardir zionis. Dalam keadaan ini, Presiden Amerika Donald Trump, pemimpin negara dengan militer terkuat di dunia, malah mengancam akan membumihanguskan Gaza jika pembebasan sandera Israel tidak dilakukan.

 

Bagi banyak orang di Gaza, ancaman terbaru Presiden AS Donald Trump terasa seperti tidak lebih dari sekadar pembenaran untuk melakukan kekerasan lebih lanjut dan hukuman kolektif terhadap mereka.

 

Gaza bergulat dengan dampak perang yang menghancurkan. Pengungsian massal, kerusakan yang meluas, dan kondisi kemanusiaan yang mengerikan. Masyarakat menjadi kelelahan dan bosan serta muak untuk mendapatkan solusi dari peristiwa ini terhadap dunia.

 

Ada kesaksian dari salah seorang warga Palestina, ia berkata: “Saya dulunya adalah pedagang pakaian terkenal. Saya punya toko besar, gedung enam lantai, mobil, dan gudang stok di Tel al-Hawa di Kota Gaza. Semua kerja keras selama bertahun-tahun itu lenyap, hancur dalam perang.“Di mana pun anda melihat, yang terlihat hanyalah kehancuran, keruntuhan, dan kesengsaraan. Apakah masih ada yang tersisa untuk kita sesali?

 

“Bahkan jika kita menyerahkan tawanan, tidak akan ada yang berubah. Perang bisa kembali kapan saja dengan dalih baru yang mereka buat. Kita sudah kehilangan kepercayaan pada seluruh dunia.” “Seperti yang Anda lihat, kami benar-benar terputus dari segalanya. Tidak ada internet, tidak ada listrik,tidak ada sarana komunikasi,” katanya.

 

Mahmoud yakin ancaman Trump adalah bagian dari perang psikologis yang ditujukan untuk memaksa orang keluar dari Gaza. Sehingga Gaza bisa untuk dikuasai dan diambil alih oleh zionis.

 

“Setiap kali, selalu ada skenario baru – terkadang, ada pembicaraan tentang pemindahan paksa; terkadang, Israel mengambil alih Gaza; dan hari ini, ada ancaman terhadap semua penduduk Gaza atas para tawanan.”

 

Mahmoud bersikeras bahwa apa pun yang terjadi, dia tidak akan pernah menyerahkan haknya untuk hidup di Gaza, tanah airnya.“Saya akan tetap bertahan di tanah saya, meski hanya reruntuhan rumah saya, apa pun yang terjadi,” tegasnya.

 

Dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) OKI di Jeddah, Arab Saudi, dilansir dari Republik.co.id Jumat (7/3/2025) Menlu menegaskan tiga langkah tersebut, yang pertama adalah menjamin semua isi kesepakatan gencatan senjata tetap dipatuhi semua pihak.

“Tersedianya akses bantuan kemanusiaan adalah bagian penting dari kesepakatan gencatan senjata tahap pertama. Ini tidak boleh dijadikan posisi tawar dalam negosiasi untuk fase kedua,” kata Sugiono, menurut keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Sabtu.

 

Dalam peristiwa perang yang terjadi antara Palestina dan zionis berbagai macam cara dilakukan dan diambil keputusan berdasarkan keputusan PBB tak akan menyelesaikan permasalah yang terjadi. Termasuk adanya gencatan senjata yang diambil dan berkali-kali pula zionis mengkhianati hal ini.

Solusi hakiki yang tepat dan pasti akan mampu untuk menyelesaikan permasalah Palestina tak lain adalah sebuah negara yang menerapkan sistem Islam yaitu khilafah. Islam telah mengharamkan penindasan, perampasan, pembunuhan, dan segala bentuk kezaliman. Allah Taala telah menjelaskan di dalam QS Al-Maidah ayat 32,Siapapun yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.”

 

Bagi Zion*s dan para pendukungnya yang telah menumpahkan darah rakyat Palestina, membunuh bayi-bayi dan wanita, serta merusak dan menghancurkan tanah Al-Quds yang mulia, Khilafah akan menyerukan jihad semesta dan mengusir mereka dari tiap jengkal negeri muslim tanpa harus mendapatkan persetujuan negara lain.

 

Khilafah juga akan selalu bersiaga memenuhi seruan Allah dalam QS Al-Anfal ayat 39,Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah dan agama hanya bagi Allah semata.” Alhasil, hanya Khilafah yang bisa membungkam kesombongan Zion*s dan keserakahan AS beserta antek-anteknya, sekaligus menghentikan segala bentuk penjajahan dan penindasan atas dunia. Karena sejatinya, perang itu terjadi haruslah antara negara melawan negara. Bukan negara melawan kelompok, etnis, golongan, kota tertentu.

 

Semoga adanya Khilafah akan segera terwujud. Agar saudara kita di Palestina akan merasa aman, nyaman dan mampu untuk keluar dari penjajahan yang mereka alami selama ini. Allahu akbar!

Please follow and like us:

Tentang Penulis