Sampai Kapan Hanya Imbauan dan Kecaman?

Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Institutiterasi dan Peradaban
LenSaMediaNews.Com, Opini–Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan berduka atas gugurnya ratusan warga Palestina setelah dibunuh dengan cara-cara yang sangat keji oleh Israel. Perbuatan nista dan pengecut Israel dinilai telah memperlihatkan secara kasat mata niat busuk Israel untuk menghancurkan Gaza secara keseluruhan dan memperpanjang krisis kemanusiaan (republika.co.id, 20-3-2025).
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, seharusnya masyarakat internasional termasuk negara-negara yang telah memberikan dukungan terhadap Palestina tidak perlu menunggu bukti dan waktu lebih lama lagi untuk melangkah lebih terukur menghentikan agresi militer jahat Israel.
Sudah waktunya untuk melakukan konsolidasi secara internasional untuk menjaga secara pasti dan terukur bagi keberlangsungan dan kesempurnaan implementasi perjanjian gencatan senjata tambah Sudarnoto (Republika.co.id, 20-3-2025).
Mengingat situasinya sudah sangat mendesak, MUI menegaskan, dibutuhkan sebuah resolusi darurat PBB, dimana resolusi ini mengikat untuk segera mengirimkan pasukan melindungi warga Gaza dan Palestina dari genosida. Sekaligus mendesak dikeluarkannya fatwa ICJ dan ICC agar Israel dikenakan sanksi internasional.
MUI berharap dengan sangat kepada pemerintah Indonesia untuk memainkan peran yang lebih terukur membantu Palestina antara lain dengan cara mendesak Amerika sebagai pendukung utama Israel untuk menjunjung tinggi perjanjian gencatan, HAM, dan kedaulatan Palestina. Jika perlu kedutaan besar Amerika dipanggil dan diperingatkan agar menghentikan dukungan kepada Israel.
Kepada umat Islam khususnya, sesuai dengan keputusan Ijtima Ulama Fatwa MUI, wajib hukumnya membela dan membantu Palestina antara lain dengan cara terus mengintensifkan bantuan finansial, aksi damai dan berkeadaban. Kemudian melakukan konsolidasi dan bersatu padu memperkokoh kekuatan bela Palestina.
Diamnya Pemimpin Muslim Sukses Menjadi Penghancur Saudara Seakidah
Ramadan yang seharusnya dijalani dalam kekhusyukan ibadah, nyatanya tidak bagi saudara kita di Gaza Palestina. Selain adanya pembatasan akses masuk Masjid Al-Aqsa, nyawa mereka setiap saat terancam melayang akibat serangan Israel yang dibantu Amerika. Dan kita semua sepakat apa yang dilakukan Israel sangatlah pengecut dan nista. Namun, kita juga harus sadari semua solusi yang diajukan hari ini oleh berbagai pihak termasuk MUI sangatlah tidak berarti apapun.
Alasannya memang bukan itu dasar persoalannya. Penjajahanlah yang menjadi alasan dasar perlakuan kafir kepada muslim . Dan ini butuh solusi yang paling pasti sekaligus berkah. Sampai kapan kita bertahan dalam sistem yang kufur? padahal kita pun diperintahkan Allah untuk totalitas berjuang demi dunia akhirat kita sendiri. Sangatlah rugi jika kita hanya diam tanpa berbuat yang benar sebagaimana yang Allah perintahkan.
Ramadan ini seharusnya semakin menguatkan Azam kaum muslimin dalam melenyapkan penjajahan. Umat Islam Palestina pun dunia seharusnya tidak boleh gentar menghadapi kejahatan Zionis yang dibeking AS. Juga tidak boleh berharap pada solusi Barat dan narasi-narasi sesat soal perdamaian.
Syariat Islam menetapkan, entitas Zionis adalah muhariban fi’lan yang wajib diperangi, dan hanya bahasa perang yang efektif dan bisa solutif selesaikan penjajahan. Maka, wajib kaum muslim memiliki pemimpin yang riil memerintah hanya dengan syariat Islam, sehingga ia akan mengomando tentara berikut kaum muslim dimana pun berada untuk berjihad. Pemimpin itu adalah Khalifah.
Penegakkan kembali Khilafah adalah qadliyah mashiriyah yang wajib menjadi agenda utama umat Islam. Sebab sistem hari ini tak bisa lagi diharapkan, yang ada malah semakin melumpuhkan kekuatan tentara Islam karena memiliki pemimpin yang gagu dan lidahnya kelu. Hidup mereka telah dipenuhi dengan tamak kekuasaan dunia, sehingga begitu tunduk, patuh dan taat kepada pemimpin kafir mereka.
Para pemimpin negeri muslim tak lagi takut dengan ancaman Allah SWT ketika mereka begitu loyal bahkan pasang badan bagi kepentingan kafir penjajah. Padahal Allah SWT.berfirman yang artinya, ” Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran“.(TQS al-Maidah:2).
Umat harus sadar, demikian juga bagi para pemimpin negeri muslim, agar mereka mengambil bagian yang mulia dalam menunaikan kewajiban dari Allah SWT, keadaan ini dibutuhkan dakwah yang dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis untuk membangun kesadaran umat akan wajibnya menegakkan Khilafah dan berjuang bersama untuk mewujudkannya dan menyerukan jihad ke Palestina. Wallahualam bissawab. [LM/ry].