Lagi-Lagi Banjir, Adakah Solusi yang Komprehensif?
Oleh : Farida Zahri
Muslimah Peduli Generasi
Lensamedianews.com__ Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, banjir dikawasan Majalaya Kabupaten Bandung Jawa, diakibatkan bertemunya tiga tumpuan sungai yang menyebabkan terjadinya banjir di daerah tersebut dan sekitarnya.
Hampir di sebagian besar wilayah kabupaten Bandung mengalami banjir yang cukup parah, terutama daerah Baleendah, Dayeuhkolot yang sudah menjadi langganan banjir yang cukup besar. ( Kompas.com, 04-03-2025).
Bencana banjir yang selalu menjadi langganan terjadi di daerah ini, kenapa selalu gagal diantisipasi secara tuntas?
Banjir penyebabnya tidak bersifat tunggal begitu pun dengan penanganan. Meskipun curah hujan cukup tinggi akibat perubahan iklim yang menjadi salah satu penyebab tetapi jika dikaji penyebab banjir dapat melebar ke berbagai aspek.
Alam dengan segala keseimbangannya menjadi tidak stabil, saat kegiatan manusia mampu menggeser penopang siklus alami alam. Perubahan iklim yang ekstrim dan sering terjadi pada saat ini tidak akan terjadi begitu saja, sungguh besarnya pengaruh perbuatan manusia terhadap perubahan iklim.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, salah satunya komposisi atmosfer global yang menyebabkan panas bumi pada atmosfer karena efek rumah kaca.
Di saat curah hujan meningkat tanpa adanya resapan yang menampung debit air, jelas ini akan mengakibatkan banjir. Mirisnya lagi banyaknya fungsi lahan karena pembangunan masif, yang tidak memperhatikan dampak lingkungan, ditambah sampah yang menumpuk ikut berperan memperparah kondisi ini.
Aktivitas manusia yang menggeser kestabilan bumi berakar dari keserakahan manusia, yang berpatok pada kebijakan-kebijakan kapitalistik, tatkala alih fungsi lahan menjadi orientasi para pengambil kebijakan.
Dalam sistem pemerintahan Islam dengan seperangkat aturan yang paripurna, yang bersandarkan pada syara, akan menetapkan fungsi lahan sebagaimana mestinya. Tidak akan memberikan kepada segelintir orang yang berdalih untuk pertumbuhan ekonomi.
Negara akan menetapkan prinsip pengelolaan lahan bersifat universal. Dari sisi individu dan manusia secara keseluruhan dilarang melakukan aktivitas yang dapat merusak keseimbangan alam, karena bencana terjadi jika keseimbangan alam ini dirusak oleh manusia.
Allah berfirman dalam TQS Arum : 41
” Telah tampak kerusakan di darat dan laut akibat perbuatan manusia Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka,
Agar mereka kembali ke jalan yang benar”.
Negara akan memperhatikan pembangunan infrastruktur yang menampung curah hujan, dengan membangun kanal drainase untuk memecah jumlah air mengalir lebih aman.
Masa kini lebih maju dengan segala aktivitas manusia, namun spirit pembangunan dalam Islam mengedepankan prinsip ramah lingkungan.
Semua itu hanya akan terwujud pada posisi pemimpin Islam dalam sistem pemerintahan Islam.
Inilah solusi komprehensif mengentas permasalah banjir yang sering terjadi pada saat ini. Wallahu a’lam bishshawab